Pemerintah Kota Jakarta Pusat angkat bicara soal kerumunan yang dianggap sebagai pasar malam di Jalan Percetakan Negara ll Blok H, Johar Baru, Jakarta Pusat. Wakil Wali Kota Jakarta Pusat Irwandi mengatakan pedagang di sepanjang jalan itu merupakan penjual takjil.
"Itu bukan pasar malam, itu trotoar kebetulan trotoar itu dipakai, memang 2 bulan kemarin kita larang, cuma karena takjil kita buka, kasihanlah warga sekitar, terus udah kita bikin jarak tuh selang 1,5 meter," kata Irwandi ketika dihubungi, Rabu (20/5/2020).
Para pedagang takjil itu berjualan mulai pukul 16.00 WIB hingga menjelang magrib, lalu dilanjutkan lagi seusai buka puasa. Irwandi mengatakan kondisi terlihat ramai karena pembeli yang susah diatur, bahkan para pembeli mayoritas menggunakan motor.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tapi kan pembelinya nggak bisa diatur, pedagangnya bisa diatur, tapi kan pembelinya penuh, ditambah yang beli pada pake motor, jam 4 ke atas tuh udah kaya gitu, sampai mau magrib keluar lagi," ujarnya.
Melihat ramainya pembeli, jelas Irwandi, pedagang yang bukan menjual makanan pun iri. Alhasil menurutnya ada saja pedagang di luar makanan yang membuka dagangannya. Irwandi mengatakan masyarakatlah yang memancing pedagang lain buka.
Sebelumnya, keramaian yang dianggap sebagai pasar malam itu dibagikan oleh akun Instagram @jakarta.terkini. Selain di Johar baru, ada titik lain yang memperlihatkan keramaian seperti pasar di malam hari yakni, di wilayah Perkampungan Industri Kecil, Pulogadung, Jakarta Timur dan wilayah Pinangsia, Taman Sari, Jakarta Barat.
Suasana di ketiga lokasi pasar malam itu tampak sangat ramai, warga berkerumun seolah tidak ada jarak. Terlihat juga kemacetan karena banyak pemotor yang lewat. Kios-kios pun berjejeran sepanjang jalan.
Tonton video Nekat Jualan, PKL Tanah Abang Ditertibkan:
(eva/gbr)