"Ide IS sendiri (menyelipkan kata-kata tak senonoh), dan dia masih status pelajar, tidak berkaitan dengan dunia prostitusi online," ujar Ismail kepada wartawan, Rabu (20/5/2020).
Ismail tidak mengetahui darimana IS mendapatkan referensi istilah prostitusi yang kemudian dia selipkan ke dalam bacaan doa buka puasa tersebut. Sebaliknya, IS disebut hanya bercanda saat mempelesetkan doa buka puasa dan tidak menyangka akan viral.
"Motifnya hanya main-main dan tidak menyangka bahwa akan menjadi viral," terang Ismail.
Diketahui, tiga anak baru gede (ABG), IS (16) dan 2 rekannya, NU (14), dan SE (15), ditetapkan sebagai tersangka di kasus viralnya video mempelesetkan doa buka puasa di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Kini mereka telah ditatapkan sebagai tersanka.
IS sebagai orang atau tersangka yang mempelesetkan doa buka puasa itu telah meminta maaf dan menyatakan diri menyesali perbuatannya. Namun ia tetap diproses secara hukum.
"Saya IS umur 16 tahun meminta maaf yang sebesar-besarnya atas video saya yang tanpa maksud apa pun dan tanpa sepengetahuan saya telah viral," ujar IS dalam sebuah video permintaan maaf, seperti dilihat pada Selasa (19/5/2020).
Masih dalam video permintaan maafnya, IS menegaskan benar-benar merasa bersalah dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya.
"Sekali lagi dengan rasa bersalah besar saya meminta maaf kepada seluruh umat muslim di mana pun berada dan saya berjanji tidak akan mengulangi kesalahan saya di kemudian hari," katanya.
Tonton juga video Pelesetkan Lagu Aisyah, 3 Remaja di Gorontalo Diamankan Polisi:
(aik/aik)