Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw dan Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Herman Asaribab menjenguk Briptu Kristian Paliling di RSUD Nabire, Papua. Briptu Cristian dirawat karena mengalami sejumlah luka serius setelah diserang orang tak dikenal.
"Kami datang ke RSUD Nabire hanya mau melihat keadaan saudara Kristian Paliling dan syukur dari keterangan dokter yang menanganinya mewakili direktur rumah sakit bahwa keadaanya cukup normal, kami lihat tadi masih ada pendarahan-pendarahan tapi keterangan para dokter sudah bisa ditangani. Mudah-mudahan kita berharap segera bisa sembuh dan boleh pulih seperti sedia kala," ujar Paulus, Selasa (19/5/2020).
Paulus Waterpauw menjelaskan, kondisi Briptu Kristian cukup parah. Ada 4-5 titik luka yang cukup parah seperti leher, punggung, belakang kepala.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nampaknya penganiayaannya serius sekali, itulah yang menjadi pertanyaan kami. Padahalkan hubungan antara pelaku dengan anggota-anggota di pos ini baik, jarak rumah dengan pos hanya sebelahan. Kenapa bisa terjadi penganiayaan seperti itu, apakah ada persoalan personal atau persoalan perseorangan antara pribadi mereka, tapi kami yakin tidak," ujarnya.
Tonton juga video TNI-Polri Buru Pelaku KKB di Papua:
Masalah itu belum bisa ditanyakan dengan korban karena belum stabil untuk berbicara.
"Korban belum bisa kita ambil keterangan karena belum stabil untuk berbicara memberikan alur tentang kejadian latarbelakang dan lain sebagainya," katanya.
Paulus mengatakan, dari keterangan warga di TKP, selama ini hubungan warga setempat dengan anggota di pospol baik-baik saja. Polisi masih terus menyelidiki kasus ini.
"Tapi kami akan terus melakukan penyelidikan atau penyidikan untuk membuktikan akar penyebab atau latar belakang terjadinya kekerasan ini, sehingga hingga hilangnya atau dirampasnya 3 pucuk senjata itu," tuturnya.
Untuk diketahui, penyerangan terjadi pada Jumat (15/5/2020) lalu menjelang tengah malam. Akibatnya, seorang polisi mengalami luka bacok dan 4 senjata milik Polri hilang.