Virus Corona jenis baru kini sudah umum diketahui berasal dari Wuhan, China. Namun pada awalnya, pemerintah setempat tidak langsung mengakui bahwa virus ini menular dari manusia ke manusia di Wuhan. Kebenaran menjadi terlambat diketahui.
Terlambatnya kebenaran untuk diungkap ke banyak orang ini merupakan kesaksian dari penasihat senior medis untuk pemerintah China, Dr Zhong Nanshan. Dia juga merupakan pemimpin Komisi Kesehatan Nasional China (NHC).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilansir CNN, Senin (18/5), dia ingat betul bagaimana kondisi 18 Januari saat dia dan timnya terjun ke lapangan. Zhong menerima banyak telepon dari para dokter dan bekas mahasiswa yang memperingatkan dirinya bahwa situasi di lapangan jauh lebih buruk dari laporan resmi otoritas Wuhan.
"Otoritas lokal, mereka tidak suka memberitahu kebenarannya pada saat itu," ujar Dr Zhong dalam wawancara eksklusif dengan CNN.
Pria yang dijuluki sebagai 'Pahlawan SARS (Sindrom Pernapasan Akut Parah)' ini curiga saat memeriksa jumlah total kasus yang secara resmi dilaporkan di Wuhan, yang tetap berada di angka 41 selama lebih dari 10 hari -- meskipun penularan virus Corona mulai menyebar di luar negeri.
"Saya tidak percaya hasilnya, jadi saya (terus) bertanya dan kemudian, Anda harus memberikan saya angka sebenarnya. Saya rasa mereka enggan menjawab pertanyaan saya," ucapnya.
20 Januari, Zhong mengatakan virus Corona ini bisa menular antarmanusia. Namun pada saat itu, otoritas pemerintah Wuhan menyangkalnya. Selama berminggu-minggu, pemerintah Wuhan bersikeras menyatakan tidak ada bukti penularan manusia ke manusia dan mengklaim wabah virus Corona 'bisa dicegah dan dikendalikan'.
Namun tak lama kemudian, Zhong mendapat kabar dari Beijing, bukan dari Wuhan yang saat itu tengah dia soroti. Beijing mengatakan total kasus Corona di Wuhan telah mencapai 198 kasus, dengan tiga orang meninggal dan 13 pekerja medis terinfeksi. Beginilah cara pemerintahan sentralistik bekerja.
Wali Kota Wuhan, Zhou Xiangwang, mengakui bahwa pemerintahannya tidak mengungkapkan informasi soal virus Corona ke publik 'secara tepat waktu', dengan alasan 'sebagai pemerintah lokal, kami hanya bisa mengungkapkan informasi setelah diberi izin'.
![]() |
23 Januari, Zhong mengadakan rapat dengan jajaran pejabat pusat China, termasuk Perdana Menteri Li Keqiang. Zhong mengusulkan agar Wuhan di-lockdown. Seluruh penerbangan, layanan kereta dan bus dihentikan seluruhnya, juga akses jalan tol diblokir. Lockdown di Wuhan dicabut 76 hari kemudian.
"Pada awalnya mereka diam, dan kemudian saya katakan mungkin kita memiliki (lebih) banyak orang yang terinfeksi," kata Zhong.