Kisah Seorang Mualaf dari Uganda yang Jalankan Puasa Ramadhan Pertama Kali

Kisah Seorang Mualaf dari Uganda yang Jalankan Puasa Ramadhan Pertama Kali

Puti Yasmin - detikNews
Senin, 18 Mei 2020 09:45 WIB
Hands folded in prayer on a black isolated background. The priest in prayer. Rosary in the hands of men
Foto: iStock/Kisah Seorang Mualaf dari Uganda yang Jalankan Puasa Ramadhan Pertama Kali
Jakarta -

Seorang pemuda bernama Ismael Ssentongo memutuskan untuk memeluk Islam tepat empat hari sebelum bulan Ramadhan tiba. Ia pun merasakan ibadah puasa untuk pertama kalinya di tahun ini.

Pria yang berasal dari Uganda ini mengaku merasa terberkati bisa menjalani puasa di bulan Ramadhan. Walaupun begitu, ia mengaku sempat kesulitan menjalani puasa di awal bulan dan mulai terbiasa di hari selanjutnya.

"Hari pertama puasa sangat sulit, tetapi pada hari kedua, ketiga, saya terbiasa. Saya belajar dan mempraktikan kewajiban seorang Muslim di setiap hari. Aku nggak keberatan mengikuti aturan baru karena hal terbaik yang terjadi pada saya adalah menjadi seorang Muslim," jelas dia dikutip dari Gulf News, Senin (18/5/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Aku merasa terberkati menjadi seorang Muslim dan itu seperti panggilan dari tuhan saat aku memeluk Islam sebelum Ramadhan berlangsung," sambungnya.

Keputusannya menjadi seorang Muslim terjadi ketika ia pergi ke Dubai untuk bekerja. Di situ, Ssentongo mengaku juga mencari ketenangan jiwa melalui agama karena selama ini ia ingin mengikuti 'agama yang benar' di mana tidak membutuhkan perantara untuk menyembah atau berkomunikasi dengan tuhan.

ADVERTISEMENT

Ssentongo pun mulai dengan mendownload aplikasi Quran dan membacanya. Di surat pertama, Al-Fatihah ia menemukan kalimat 'Segala Puji Bagi Allah' dan 'Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami memohon pertolongan'.

Dari ayat tersebut, pria berusia 23 tahun ini semakin yakin kepada Islam. Setelah sebulan memikirkan keputusan itu, ia pun mengucapkan kalimat syahadat di Departemen Urusan Keagamaan Islam dan Kegiatan Amal Dubai.

"Aku ingin menjadi Muslim, aku juga berpikir untuk menerima Islam. Aku mulai memperdalam tentang itu (Islam). Setelah sebulan memikirkannya, aku akhirnya memutuskan untuk memeluk Islam," terangnya.

Setelah memeluk agama Islam, Ssentogo mulai menghafal surat-surat dalam Al Quran agar dapat salat dengan khusyuk. Hal itu dilakukan karena ia senang bisa berbicara langsung atau memohon kepada sang Pencipta. Ia pun berharap bisa menjadi mahir di akhir bulan Ramadhan nanti.

"Aku merasa hidupku benar-benar berubah sejak menjadi Islam. Aku tidak lagi ragu bagaimana cara menyembah Penciptaku dan bagaimana untuk memohon kepada-Nya. Saat waktunya salat, aku merasa bahagia karena aku akan berbicara kepada Penciptaku, nggak perlu orang lain lagi (perantara) di antara kita," tutup dia.

Tonton video 'Kisah Babah Alun, di Antara Buya Hamka dan Tomy Winata':

(pay/erd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads