Pasar Induk di Kecamatan Wonomulyo, Kabupaten Polewali Mandar, disesaki warga, menjelang lebaran. Pengunjung tampak berdesakan-desakan di tengah pandemi Corona.
Sekcam Wonomulyo Samiaji mengaku tidak dapat berbuat banyak untuk mengawal edaran pemerintah, terkait upaya mencegah penularan virus corona. Dia mengatakan banyak pedagang yang tidak taat aturan.
"Kami sudah berbuat untuk mengawal edaran bupati tentang pembatasan jam aktivitas pasar, namun jujur bahwa banyak dari penjual yang memang tidak menaati aturan tersebut " katanya kepada wartawan, Minggu (17/05/20).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pihak Satpol PP dan kepolisian sempat menertibkan pedagang, khususnya yang berjualan menggunakan badan jalan. Namun kali ini pedagang kembali menjajakan dagangannya. Alhasil warga padat, dan sepanjang badan jalan mengakibatkan kemacetan.
Menurut Samiaji, pihaknya telah mengimbau pedagang agar tetap menerapkan protokol kesehatan saat berjualan.
"Kami juga tidak pernah berhenti mengingatkan para pedagang, agar tetap menjaga jarak dan menggunakan masker saat berjualan," ungkapnya.
Sementara itu, salah seorang pedagang Hajja Neny mengaku aktivitas keramaian pasar pada tahun ini jauh berkurang dibanding tahun sebelumnya. Meski khawatir dengan virus corona, Neny terpaksa berjualan untuk menyambung hidup,
"Saya sebenarnya takut Corona, tapi kalau tidak jualan kita mau makan apa," ungkapnya.
Alasan serupa juga disampaikan pedagang lapak, Hauwa. Dirinya terpaksa berjualan di tengah pandemi agar tetap dapat melanjutkan hidup. Hauwa bahkan nekat memboyong cucunya yang berusia belia untuk ikut berjualan di pasar.
"Saya tidak ada pemasukan, saya tidak ada harta, saya orang miskin, saya juga jarang tersentuh bantuan," ujarnya.
(idn/idn)