Jiwa Penuh Rahmat, Covid Sirna

Kolom Ramadhan

Jiwa Penuh Rahmat, Covid Sirna

Abdurachman - detikNews
Minggu, 17 Mei 2020 07:52 WIB
Prof Abdurrachman, Guru Besar Unair
Foto: Dokumen pribadi
Jakarta -

"Your Cells is You"

"Kehidupan normal (lock down) -hanya- bisa dibuka jika semua manusia di dunia sudah divaksin." Itu kata Bill Gates. Fantastis! Andai Gates menyuruh Anthony Fauci atau memerintah Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menyampaikan informasi itu, akan terdengar lebih pantas. Mengapa? Karena Gates secara sains sama sekali tidak memiliki latar belakang pendidikan medis tetapi berbicara melampaui pakar medis internasional. Ia bukan orang yang berhak 'memerintah' dunia sebagaimana Dirjen WHO!

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di samping itu frasa "hanya", adalah kata yang mengunci terbukanya metode selain vaksin. Bukankah jika Gates benar maka kata "hanya" tidak pantas diinformasikan oleh selain Tuhan, karena hanya Dia Yang Maha Menciptakan dan Maha Mengetahui segalanya? Tiga kekeliruan sangat fatal.

ADVERTISEMENT

Atau mungkin Gates sedang mempromosikan penggunaan vaksin dengan seluruh informasinya itu? Kalau demikian maka yang diinfokannya sedikit wajar walau tidak benar!

SARS-CoV-2

Virus corona SARS-CoV-2 adalah virus Ribonucleic acid (RNA). Itulah susunan materi genetik mereka. RNA memiliki kemiripan dengan Deoxyribonucleic acid (DNA), tetapi tidak sama.

Ketika virus menginfeksi, mereka menempel pada sel host (inang), masuk ke dalam DNA-nya dan membuat salinan RNA. Salinan ini membantu mereka menyebar. Jika ada kesalahan dalam proses penyalinan ini, RNA akan berubah, timbul strain baru. Para ilmuwan menyebut perubahan ini mutasi.

Perubahan ini terjadi secara acak dan tidak sengaja. Itu adalah bagian normal dari apa yang terjadi pada virus saat mereka berkembang biak dan menyebar. Virus corona sedikit mengganggu kesehatan seseorang atau tidak sama sekali. Di lain waktu, mereka dapat menyebabkan penyakit. Alasan inilah yang menjadikan vaksinasi flu diperbarui setiap tahun, karena virus influenza berubah dari tahun ke tahun.

Jika virus memiliki perubahan acak yang membuatnya lebih mudah menginfeksi orang dan lebih mudah menyebar, strain ini bisa lebih kebal terhadap imunitas yang diperoleh dari vaksinasi sebelumnya. Intinya adalah bahwa semua virus, termasuk coronavirus, dapat berubah seiring waktu.

Sekelompok peneliti internasional terkemuka telah menyimpulkan bahwa virus corona di belakang pandemi global telah bermutasi menjadi jenis kedua, yang tampaknya telah menyebar lebih cepat dan lebih luas daripada yang asli. Mutasi ini berpotensi merusak upaya untuk membuat vaksin.

Trevor Bedford, seorang peneliti evolusi virus terkemuka di Fred Hutchinson Cancer Research Center in Seattle mengatakan bahwa masuk akal jika strain baru lebih menular daripada bentuk aslinya.

Informasi adanya multi strain dari virus corona di Indonesia antara lain diberitakan oleh Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman. Pradiptajati Kusuma, periset Eijkman mengatakan bahwa virus corona SARS-CoV-2 yang menginfeksi masyarakat Indonesia berasal dari China (CNN Indonesia, Kamis, 07/05/2020 15:23 WIB), sehingga bisa berbeda dengan strain virus corona yang vaksinnya dibuatkan oleh tim Gates.

Iman Kuat, Jiwa Penuh Rahmat

Bertahun lalu dunia medis sempat dikejutkan oleh berita kelahiran Dolly, 22 Februari 1997. Seekor domba betina yang dikembangkan melalui teknologi kloning. Yaitu membuat individu baru yang persis sama dengan individu induk. Dalam kehidupan sehari-hari dikenal dengan istilah photo copy. Karena domba baru yang dihasilkan sama persis dengan induknya.

Kloning berasal dari kata "clone", dipopulerkan oleh Herbert Webber (1903). Istilah kloning digunakan untuk individu hidup yang dilahirkan dari satu induk tanpa proses seksual. Inti sel individu induk "ditanam" (enucleate) pada zygote yang telah diambil inti selnya (denucleated).

Hasil kloning "pasti" sama persis dengan sel induknya.

Secara umum sel individu induk yang digunakan untuk kloning bisa berasal dari bagian apa saja. Bisa berasal dari sel; kulit, lemak, jantung, otak, darah atau sel-sel bagian tubuh yang lain. Sel mana saja dari individu induk bisa menghasilkan individu baru yang tepat sama. Berarti setiap sel individu induk memiliki format fisik dan nonisik individu itu. Fromat nonfisik adalah sikap dan perilaku. Jika demikian maka kloning merupakan bukti bahwa sikap dan perilaku individu adalah sikap dan perilaku sel-selnya.

Banyak riset internasional yang menunjukkan peran sikap optimis dalam melejitkan imunitas, sebagiannya penulis publikasikan pada rubrik opini (Kompas, 16/3). Individu yang memiliki sikap optimis, sel-selnya pun memiliki sikap dan perilaku optimis, termasuk sel imun tubuhnya. Di dalam Islam optimisme yang tinggi dimiliki oleh Muslim yang imannya berkualitas.

Sikap dan perilaku kasih sayang menunjukkan bukti lebih hebat. Buku international best seller karya Bernie S. Siegel "Love, Medicine, and Miracles" menyuguhkan bukti istimewa. Ahli bedah asli Amerika ini merekam 57 penderita kanker payudara ganas di negaranya, yang bisa survive melalui perubahan sikap yang radikal, kasih sayang.

Mereka membuka hari dengan senyum, mengucapkan salam kepada siapa pun. Mereka merawat tanaman, memelihara hewan dengan hati lapang. Membantu siapa pun yang perlu uluran. Tak lama berselang, imunitas mereka mampu menahan laju pertumbuhan sel-sel ganas. Sel kanker ganas menghilang.

Sukses dengan hasil potensi kasih sayang terhadap imunitas penderita kanker ganas, Siegel menlanjutkan penelitian pada penderita HIV-AIDS. Penderita virus ganas yang menyerang imunitas tubuh penderita sendiri. Takjub bertambah ketika Siegel memperoleh hasil yang sejalan. Pasien HIV/AIDS sembuh sempurna.

Di dalam Islam, sikap dan perilaku kasih sayang dimiliki oleh jiwa yang rahmatan lil'aalamiin.

Sementara para ilmuwan terus mengupayakan penemuan vaksin corona virus, kita sempurnakan kualitas iman dan jiwa rahmatan lil'aalamiin. Imunitas sempurna, Covid segera sirna.

Abdurachman

Guru Besar FK Unair

(erd/erd)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads