Pernyataan Lengkap Pemerintah soal 16.496 Kasus Positif COVID-19 Per 15 Mei

Pernyataan Lengkap Pemerintah soal 16.496 Kasus Positif COVID-19 Per 15 Mei

Tim detikcom - detikNews
Jumat, 15 Mei 2020 17:07 WIB
Achmad Yurianto
Juru Bicara Pemerintah terkait Penanganan COVID-19, Achmad Yurianto (Foto:Dok BNPB).
Jakarta -

Pemerintah memperbarui data jumlah kasus positif COVID-19 di wilayah Indonesia per hari ini. Jumlah kasus positif mencapai 16.496, kasus sembuh berjumlah 3.803 orang, sedangkan meninggal 1.076 orang.

"Pada kinerja kali ini kita mendapatkan kasus konfirmasi COVID-19 yang positif sebanyak 490 orang sehingga sekarang totalnya menjadi 16.496 orang. Sementara kasus sembuh bertambah 285 orang, sehingga menjadi 3.803 orang, kasus meninggal nambah 33 orang sehingga totalnya menjadi 1.076 orang," kata Juru Bicara Pemerintah terkait Penanganan COVID-19, Achmad Yurianto, Jumat (15/5/2020).

Yuri mengatakan kasus positif itu tersebar di 383 kabupaten/kota. Sementara data ODP per hari ini mencapai 262.919 orang dan PDP mencapai 34.360 orang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sudah 383 kabupaten/kota yang terdampak di 34 provinsi, artinya sudah hampir sebagian besar kabupaten/kota kita sudah terdampak. Kasus ODP akumulasi yang kita lakukan pemantauan sebanyak 262.919 orang, PDP 34.360 orang," ujarnya.

Per hari ini juga pemerintah sudah memeriksa lebih dari 170 ribu spesimen yang diambil melalui TCM dan PCR. Total spesimen tersebut diambil dari 132.060 orang.

ADVERTISEMENT

"Berikutnya kan kami laporkan tentang kinerja dari pencatatan perkembangan kasus COVID-19, yang kita catat dengan cut off time-nya di pukul 12.00 WIB. Sampai dengan saat in spesimen yang diperiksa sebanyak 178.602 spesimen, kita sudah melakukan pemeriksaan spesimen dengan TCM itu sudah mencapai 849 spesimen, artinya bahwa kasus yang kita periksa seluruhnya sudah mencapai 132.060 orang," kata Yuri.

Berikut ini pernyataan lengkap Achmad Yurianto dalam update kasus positif COVID-19 per 15 Mei:

Selamat sore saudara sekalian...

Pada hari ini, kami akan kembali melaporkan tentang perkembangan penanganan pandemi COVID-19 di tanah air kita, yang sudah lebih dari dua bulan kita laksanakan bersama-sama secara terus menerus dan sudah barang tentu ini akan cukup banyak menyita energi kita. Oleh karena itu, pada saat sekarang ini kerja sama, gotong royong, dan saling peduli menjadi momentum yang harus kita ciptakan.

Saudara-saudara beberapa hari terakhir kita mendengarkan bahwa banyak sekali kita melakukan evaluasi tentang kegiatan-kegiatan atau melakukan penilaian atau melakukan komentar tentang kegiatan yang terkait dengan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Saudara-saudara sesuai dengan arahan presiden bahwa gugus tugas sampai saat ini baik yang berada di pusat sampai yang di daerah harus tetap fokus untuk memastikan bahwa pembatas sosial berskala besar, maupun yang tidak mengimplementasikan pembatasan sosial berskala besar, tetap berjalan efektif di lapangan. Sehingga bisa menurunkan angka kasus baru dan menekan kasus kematian yang tentunya akan didukung dengan pemeriksaan secara masif, kemudian dilakukan tracing secara lebih aktif, serta dilakukan isolasi yang ketat terhadap kasus positif dan disertai dengan rawatan di rumah sakit yang lebih tepat lagi.

Oleh karena itu, saudara-saudara sekalian, sampai dengan saat ini fokus kita adalah bagaimana daerah yang sudah dinyatakan untuk melaksanakan pembatasan sosial berskala besar betul-betul bisa melaksanakannya dengan efektif.

Pembatasan sosial berskala besar ini semata-mata dibutuhkan adalah untuk mengurangi, kalau perlu memutuskan rantai penularan dari kasus positif yang berada di masyarakat agar tidak menular kepada masyarakat yang lainnya. Oleh karena itu, maka banyak sekali kegiatan-kegiatan yang dibatasi. Secara keseluruhan dibatasi artinya tidak berarti seluruhnya dilarang, ada yang dilarang dan ada yang dibatasi, ada yang diatur, dengan lebih baik.

Sebagai contoh pada daerah-daerah yang sudah menerapkan PSBB, kegiatan-kegiatan sosial yang tidak terkait dengan hal-hal yang sifatnya kebutuhan dasar, sifatnya logistik, sifatnya layanan kesehatan maka diharapkan untuk ditutup. Industri yang tidak terkait dengan itu, diharapkan ditutup. Sementara kegiatan-kegiatan yang masih diizinkan yang terkait dengan transportasi, terkait dengan sistem sosial, yang terkait dengan keamanan ketertiban masyarakat masih tetap diizinkan operasional.

Oleh karena itu maka perlu diatur, perlu diatur bagaimana pelaksanaan pembatasan itu. Salah satu perangkat yang digunakan oleh pemerintah untuk mengatur adalah Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 dari Gugus Tugas. Ini dalam rangka untuk mengatur pembatasan itu. Bukan dalam rangka untuk menghilangkan pembatasan itu. Sekali lagi bahwa surat edaran nomor 4 tidak dimaknai menghilangkan pembatasan, namun mengatur pembatasan itu, karena di dalam surat edaran tersebut akan disebutkan secara tegas tentang siapa-siapa yang masih bisa melaksanakan perjalanan sepanjang masa PSBB ini. Karena masih dibutuhkan kegiatan-kegiatan untuk pelayanan percepatan penanggulangan COVID-19 ini, sebagai contoh manakala suatu daerah, suatu provinsi membutuhkan tambahan tenaga sukarelawan, baik sukarelawan medis maupun non medis, membutuhkan tenaga dokter spesialis paru, membutuhkan tenaga-tenaga teknisi laboratorium kesehatan, atau membutuhkan tenaga lain yang dibutuhkan oleh daerah tersebut dalam rangka percepatan penanganan COVID, maka ini adalah termasuk orang-orang yang diberikan pengecualian untuk bisa melaksanakan perjalanan.

Kemudian terkait dengan kebutuhan pertahanan negara, ketertiban dan keamanan masyarakat pasti ini menjadi prioritas kita untuk tetap diberikan terkecualikan. Kemudian pelayanan kesehatan, pelayanan kebutuhan dasar, pendukung pelayanan dasar, dan fungsi ekonomi lainnya sudah barang tentu ini juga termasuk dalam kelompok-kelompok tersebut. Oleh karena itu, dalam pelaksanaannya sudah barang tentu dibutuhkan dokumen resmi, yang menyangkut penugasan dari unit-unit yang saya sebutkan tadi yang secara resmi diberikan institusinya, dan yang paling penting adalah protokol kesehatan mutlak harus diikuti di mana siapa pun yang melaksanakan bepergian harus dalam kondisi sehat, yang dibuktikan surat keterangan sehat dari institusi kesehatan.

Oleh karena itu, saudara saudara sekalian, ini yang harus kita lihat sebagai bagian dari mengatur pembatasan sosial itu, tidak kemudian dimaknai dengan bahwa pembatasannya dihilangkan, tegas presiden memerintahkan kita semua gugus tugas untuk fokus, sekali lagi fokus pada pelaksanaan pembatasan sosial berskala besar untuk yang sudah mengimplementasikan. Untuk yang belum mengimplementasikan ini maka tetap juga bahwa physical distancing, menjaga jarak, menggunakan masker, mencuci tangan, tetap di rumah, ini adalah cara-cara yang harus digunakan dalam rangka memutuskan rantai penularan COVID-19.

Ini lah saudara saudara sekalian yang harus kita pahami bersama-sama bahwa kesuksesan, keberhasilan pengendalian COVID-19 ini akan sangat tergantung pada kesungguhan kita semua, pada kedisiplinan kita semua yang terus menerus tidak terputus, sehingga kita bisa memutus rantai penularan ini dan kemudian kita bisa menurunkan jumlah kasus positif serta angka kematian. Oleh karena itu, mari ini menjadi komitmen kita bersama bahwa kegiatan pembatasn sosial berskala besar adalah senjata kita bersama-senjata seluruh masyarakat untuk kemudian mengendalikan laju pertambahan dari COVID-19 ini.

Saudara-saudara sekali lagi peran kita sangat penting dan tidak sulit, karena kita harus menjaga diri, melindungi diri kita, gunakan masker, cuci tangan dengan menggunakan sabun dan air mengalir, tidak keluar rumah, hindari kerumunan, ini adalah bagian dari upaya untuk itu, tidak melakukan perjalanan kemanapun, tidak mudik pasti, bisa saja bahwa keluarga kita ada di kota ini, berada di kota kita tetapi sementara tidak usah melakukan silaturahmi secara fisik karena ini semua membawa resiko, oleh karena itu sebaiknya memang tetap di rumah.

Pemerintah telah menyediakan berbagai macam informasi yang bisa kita akses terkait dengan COVID-19, oleh karena itu ikuti, kalau ada hal yang perlu ditanyakan konsultasikan tentang kesehatan kita secara telemedicine, gunakan teknologi untuk itu, agar kita bisa tenang menjalankan karantina secara mandiri atau menahan diri berada di rumah. Saudara-saudara ini lah hal-hal penting yang harus kita lakukan kalau kita menginginkan dari waktu ke waktu kita bisa mengendalikan penyakit ini, kita meyakini bahwa ini bisa kita lakukan.

Berikutnya kan kami laporkan tentang kinerja dari pencatatan perkembangan kasus COVID-19, yang kita catat dengan cut off timenya di pukul 12.00 WIB. Sampai dengan saat in spesimen yang diperiksa sebanyak 178.602 spesimen, kita sudah melakukan pemeriksaan spesimen dengan TCM itu sudah mencapai 849 spesimen, artinya bahwa kasus yang kita periksa seluruhnya sudah mencapai 132.060 orang.

Pada kinerja kali ini kita mendapatkan kasus konfirmasi COVID-19 yang positif sebanyak 490 orang sehingga sekarang totalnya menjadi 16.496 orang. Sementara kasus sembuh bertambah 285 orang, sehingga menjadi 3.803 orang, kasus meninggal nambah 33 orang sehingga totalnya menjadi 1.076 orang.

Sudah 383 kabupaten/kota yang terdampak di 34 provinsi, artinya sudah hampir sebagian besar kabupaten/kota kita sudah terdampak. Kasus ODP akumulasi yang kita lakukan pemantauan sebanyak 262.919 orang, PDP 34.360 orang.

Oleh karena itu, dari data-data ini mencerminkan bahwa penambahan kasus positif konfirmasi masih terus meningkat, namun kalau kita lihat sebaran kabupaten/kota yang terdampak semakin melebar, semakin meluas, kalau kita perhatikan per kabupaten/kota memang ada 1-2 kabupaten/kota yang masih menunjukkan tren dengan penambahan tren yang semakin tinggi, namun banyak yang kemudian tren penambahannya sudah tidak lagi terlalu tinggi, tetapi hampir mendatar. Ini bagi kita sebenarnya tidak melihat itu, tapi melihat bahwa mengkontak dengan kasus positif tanpa gejala masih terjadi, oleh karena itu , mari bersama-sama kita kembali mengingat, tentang bagaimana cara mencegahnya.

Saudara-saudara mencuci tangan dengan menggunakan sabun dan air yang mengalir minimal di 20 detik, sesering mungkin, ini adalah menjadi penting, karena tanpa mencuci tangan kalau kemudian kita menyentuh wajah, mulut, hidung, ini akan menjadi risiko yang sangat tinggi untuk tertular. Oleh karena itu, kalau belum mencuci tangan dengan menggunakan sabun jangan memegang wajah. Kemudian menggunakan masker, gunakan masker jika keluar rumah, hindari kerumunan dan apabila sudah kembali ke rumah pastikan maskernya sudah diganti dengan masker yang baru, dan cuci masker yang lama.

Kemudian jaga jarak dalam kontak kita secara fisik dengan orang lain, ini menjadi penting. Oleh karena itu, hindari berkumpul berdekatan, kalau perlu keluar, keluar dan tidak terlalu lama. Oleh karena itu kita harus tetap produktif berada di rumah, bersama keluarga kita. Tidak melakukan perjalanan kemana pun dan tidak mudik. Kita tidak pernah tahu di luar siapa yang membawa virus ini. Oleh karena itu, tetap berada di rumah adalah sebuah pilihan yang bijak dalam kaitan dengan pengendalian COVID-19 ini.

Saudara-saudara mari kita bersama-sama bergandeng tangan, bahu-membahu terus menerus bergotong royong tidak terputus, lakukan semua dengan disiplin, basis kita adalah keluarga. Oleh karena itu, mari kita melindungi keluarga kita, apabila seluruh keluarga di Indonesia melakukan hal yang sama, maka kita semua akan melindungi negara ini. Sesuatu yang tidak sulit untuk kita lakukan, hanya dibutuhkan perubahan cara kebiasaan kita pada era yang baru. Kami yakin, kita semua yakin bahwa kita bisa melakukan ini, kita pasti bisa, Indonesia pasti bisa.

Saudara-saudara sekian dan terima kasih.

Halaman 2 dari 2
(eva/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads