45 orang anggota DPRD Provinsi Bengkulu mengikuti rapid test corona secara massal. Apa hasilnya?
Rapid test digelar di ruang rapat komisi, Gedung DPRD Bengkulu, Jumat (15/5/2020). Satu per satu anggota DPRD masuk ke ruangan untuk mengikuti rapid test.
Ketua DPRD Provinsi Bengkulu, Ihsan Fajri, rapid test ini digelar atas permintaan dewan. Menurutnya, rapid test perlu dilakukan karena sebagian anggota DPRD masih turun ke dapil saat pandemi merebak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini permintaan kami secara pribadi. Kami ingin memastikan anggota tidak terpapar dari COVID-19, sehingga kami aman untuk melakukan aktivitas," ujar Ihsan Fajri.
Sempat terjadi kehebohan saat terjadi masalah terkait hasil rapid test salah seorang anggota DPRD. Rapid test terhadap anggota DPRD tersebut kemudian diulang dan hasilnya tidak reaktif.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu, Herwan Antoni, rapid test ini dilakukan karena anggota DPRD kerap bertemu banyak orang. Dia mengatakan pemeriksaan terhadap seluruh anggota DPRD menunjukkan hasil tidak reaktif.
"Rapid test ini permintaan DPRD Provinsi karena pekerjaan mereka juga rawan, sebab berhubungan langsung dengan banyak orang," ujar Herwan.
Meski seluruh anggota DPRD tidak reaktif, namun ada dua orang staf DPRD yang dinyatakan reaktif dan dilakukan pengambilan sampel untuk tes swab. Kedua staf tersebut diminta untuk karantina mandiri.
"Ada dua staf kami yang hasil rapid test-nya reaktif dan telah dilakukan pengambilan swabnya," ujar Plh Sekwan DPRD Provinsi Bengkulu, Rizal.
Kabar Baik! Ridwan Kamil: Kit Rapid Test Buatan Jabar Capai Akurasi 80%:
(haf/haf)