CT berbicara, perubahan perilaku bisnis tersebut adalah new normal atau kewajaran baru. Wabah virus Corona telah membuat interaksi manusia satu dan yang lainnya terbatas. Kehidupan setelah wabah bakal mempertahankan hal tersebut karena perilaku itu menjadi new normal.
"Akibatnya bisnis harus melakukan shifting paradigm, artinya paradigma harus diubah untuk mengantisipasi perubahan perilaku," kata CT, panggilan akrab Chairul, dalam diskusi daring dengan anggota Forum Pemred pada Kamis (14/5).
Perilaku konsumen dalam berbelanja juga bakal cenderung menghindari perjumpaan fisik. Belanja secara daring (online) diperdiksi lebih masif setelah wabah Corona berakhir. Semakin sedikit orang yang datang ke toko secara langsung.
Di sisi lain, perusahaan akan mengalamai efesiensi luar biasa karena pendapatan yang relatif turun. Sumber daya manusia (SDM) yang semula diperlukan dalam menjalankan bisnis bisa jadi tidak lagi diperlukan lagi dalam kondisi new normal kelak. CT mengatakan New Normal akan mengakibatkan penurunan permintaan tenaga kerja yang akan berpengaruh pula pada tingkat konsumsi domestik.
"Salah satunya di SDM karena arahnya ke era otomatisasi," ujarnya. (dnu/van)