Di usia 25 tahun, Ulfah Febrianti sukses mengembangakan usaha camilan tradisional bernama Dorokdokcu. Berkat keberhasilannya, mojang Bandung yang akrab disapa Ucu diundang dalam peluncuran kampanye #BanggaBuatanIndonesia yang diinisiasi Presiden Joko Widodo.
Kampanye #BanggaBuatanIndonesia merupakan upaya pemerintah untuk meningkatkan gairah bisnis para pelaku UMKM, seperti Ucu di tengah Pandemi COVID-yang membuat minat beli masyarakat menurun. Ucu diundang untuk diwawancara pihak istana terkait kisahnya sebagai pelaku UMKM.
Kilas balik sebelum dipanggil Istana sebagai salah satu perwakilan UMKM yang sukses, Ucu memulai bisnisnya bermodal uang Rp 1,5 juta pinjaman dari orang tuanya. Awalnya ia membuat camilan dorokdok, kerupuk kulit khas Jawa Barat yang dibungkus plastik sebesar guling dan dibagikan kepada teman-temannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ternyata responnya positif. Teman-teman Ucu meminta dikirimkan kembali dorokdok tersebut. Ia pun menangkap peluang untuk membuka usaha dorokdok.
"Modal awal jualan itu Rp 1,5 juta. Dulu aku minjem ke orang tua. Dulu siang-siang aku bilang, 'Mah, pinjem uang ya, sore ini aku balikin," ujar Ucu.
"Uang itu aku beliin 15 bungkus dorokdok. Dulu modal dua foto doang di Instagram. Aku open order di Story soal dorodok guling ini. Akhirnya, dari 15 bungkus yang dijual, yang minat ada 32. Sore itu, uang modal aku kembaliin ke mama, dan dana itu diputarkan hingga Dorokdokcu sebesar ini. Awalnya dari 15 bungkus per hari, kini sekitar 4.500 bungkus bisa terjual per hari," katanya lagi.
Dalam menjalankan bisnisnya, Ucu bekerja sama dengan rekannya, Lutfi Azhar. Berbeda dengan Ucu yang sebelumnya tidak pernah berbisnis, Lutfi lebih berpengalaman di bidang bisnis. Beberapa jenis bisnis pernah dia coba. Mereka lantas mengembangkan Dorokdokcu, dengan membuat varian rasa, promosi, dan sebagainya.
Kerja keras mereka berbuah manis. Dalam waktu setahun, distributor Dorokdokcu tersebar di berbagai kota, seperti Jabodetabek, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Malang, Gresik, Pasuruan, hingga Sidoarjo.
"Kalau reseller di Bandung sudah ada 200 lebih. Kalau distributor sudah ada di 25 kota di Indonesia. Di Sumatera buka di Lampung dan Palembang. Di Kalimantan ada di Banjarmasin. Bandung sendiri sudah ada lima distributor. Dalam waktu dekat, Dorokdokcu akan membuka cabang di Balikpapan, Samarinda, Pontianak, dan Palangkaraya," jelas Lutfi.
Untuk mengantarkan pesanan Dorokdokcu, Ucu dan Luthfi memanfaatkan layanan Grab Express. Dalam sehari, 30-50 pengiriman dorokdok menggunakan layanan GrabExpress.
Menurutnya, dengan Grab Express pengantaran lebih aman karena bisa dipantau melalui fitur pelacakan dan ada bukti pengiriman. Selain itu, ada pengiriman langsung ke tiga titik antar, sehingga mempermudah penjual dalam mendistribusikan pesanan.
"Jadi saya tidak usah pesan berkali-kali. Cukup satu kali pesan, mitra kurir bisa kirim ke tiga alamat berbeda. Hemat waktu banget," kata Ucu.
Ia mengungkapkan, sejumlah pengemudi Grab yang sering jemput dan kirim barang dari Dorokdokcu menjadi reseller produknya. Ia senang bisa memberikan peluang kerja kepada banyak orang lewat usahanya.
(prf/ega)