Tim pencegahan COVID-19 Cilegon masih kekurangan alat rapid test untuk deteksi dini penyebaran virus corona. Pemkot Cilegon sudah menganggarkan pembelian alat tersebut tapi barangnya susah didapat.
Pemerintah mengakui bantuan sembako dan alat kesehatan lain sudah banyak yang menyumbang mulai dari perusahaan hingga komunitas masyarakat. Namun, bantuan alat rapid test masih sangat dibutuhkan.
"Yang masih kurang rapid test, kemarin kan (rapid test kit) 900 itu kita kasih kan ke Krakatau Medika dan RSUD," kata Wali Kota Cilegon Edi Ariadi kepada wartawan, Kamis (14/5/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Edi mengatakan pemerintah sudah menyiapkan anggaran untuk pembelian rapid test kit. Namun, barang yang akan dibeli susah didapat.
"Kalau kekurangannya berapa ya masih banyaklah. Bukan anggarannya nggak ada tapi barangnya yang susah," ujarnya.
Dana itu berasal dari dana tak terduga (DTT) yang disiapkan oleh pemerintah. Kata Edi, dirinya masih berjibaku untuk mendapatkan barang tersebut.
"DTT kan sudah kita tentukan, sudah kita setujui, ada dananya," kata dia.
(zap/zap)