Lapas Kelas II Kota Gorontalo memindahkan 25 warga binaan yang reaktif Corona hasil rapid test ke lapas perempuan di Kabupaten Gorontalo siang tadi. Para napi tersebut akan diambil PCR swab oleh tim medis dari Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Gorontalo Budi Sarwono menjelaskan 489 warga binaan lapas Kota Gorontalo dites pada Senin (11/5), 25 di antaranya reaktif.
"Semua 25 warga binaan Lapas Gorontalo yang reaktif dipindahkan ke Lapas perempuan di Kecamatan Telaga, Kabupaten Gorontalo. Dan penghuni warga bina di Lapas perempuan kita pindahkan ke LPKA di Kota Gorontalo sehingga di lapas perempuan kosong, dan kita tempatkan khusus 25 warga yang reaktif. Mudah-mudahan 15 hari masalahnya sudah teratasi dan bisa normal kembali," kata Budi Sarwono kepada detikcom, Rabu (13/5/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Budi menjelaskan kapasitas Lapas Kota Gorontalo hanya 330. Jadi tetap menjaga jarak tidak bisa dilakukan walau dipisahkan bloknya. Karena itu, langkah yang baik adalah memindahkannya ke lapas perempuan.
"Mudah-mudahan hari ini dilakukan PCR swab terhadap 25 napi, satu dua hari akan ada hasilnya, apabila negatif kita sangat bersyukur. Itu yang kita harapkan, kalau ditemukan hal yang lain kita akan mengambil tindakan," tegas Budi.
Dia juga mengungkapkan rapid tes terhadap warga binaan sudah dilakukan di semua lapas di Provinsi Gorontalo. Langkah-langkah ini sudah disiapkan sejak 23 April.
"Alhamdulillah kita sudah melakukan di beberapa tempat, baik di lapas perempuan semua negatif, di lembaga pembinaan khusus anak atau LPKA juga negatif, Lapas Pohuwato juga negatif, di lapas Kabupaten Boalemo, Rabu ini, dilaksanakan rapid test dan kita belum tahu hasilnya bagaimana," tuturnya.
Ditambahkannya, sebelumnya ada tiga petugas Lapas Kota Gorontalo yang dinyatakan reaktif. Petugas itu menjalani isolasi mandiri di rumah dan tidak bisa ke kantor.
(idh/idh)