Antisipasi Musim Tanam, Distribusi Pupuk Dipercepat

Antisipasi Musim Tanam, Distribusi Pupuk Dipercepat

Inkana Putri - detikNews
Rabu, 13 Mei 2020 15:28 WIB
Pupuk Indonesia
Foto: Dok. Pupuk Indonesia
Jakarta -

PT Pupuk Indonesia (Persero) mempercepat dan menjaga kelancaran distribusi pupuk guna mengantisipasi tingginya kebutuhan para petani. Langkah tersebut diambil sebagai langkah mendukung rencana Presiden Joko Widodo melakukan percepatan musim tanam, dalam mengantisipasi kekeringan dan terjadinya kekurangan pasokan pangan.

Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) Aas Asikin Idat mengatakan, pihaknya telah menginstruksikan kepada seluruh produsen pupuk untuk mempercepat distribusi pupuk ke gudang-gudang kabupaten dan distributor.

"Tujuannya agar pada saat dibutuhkan, pupuk sudah berada dekat dengan petani," ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (13/5/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Upaya ini telah dilakukan sejak Februari lalu guna mengantisipasi kemungkinan terganggunya jalur distribusi akibat pandemi COVID-19. Menurutnya, saat ini stok pupuk yang berada di gudang-gudang kabupaten atau lini III masih cukup untuk kebutuhan 2-3 bulan ke depan.

"Kami juga telah menyiapkan armada tambahan. Sehingga pengiriman pupuk baik pupuk bersubsidi maupun komersil dapat berjalan lancar sampai ke kios resmi. Selain itu armada darat kami juga dilengkapi tanda bertuliskan dispensasi khusus angkutan barang penting, untuk memastikan semua aparat dapat membantu kelancaran pengiriman pupuk ke seluruh Indonesia," katanya.

ADVERTISEMENT

Dalam menjaga kelancaran distribusi di tengah pandemi dan kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB), Pupuk Indonesia Grup telah melengkapi seluruh armadanya dengan salinan surat keterangan atau Surat Izin Operasional dan Mobilitas Kegiatan Industri (SIINAS) yang diterbitkan oleh Kementerian Perindustrian bagi seluruh produsen pupuk.

Saat ini, stok pupuk bersubsidi juga telah tersedia hingga di setiap gudang lini III dan lini IV. Total volume yang tersedia mencapai 972.996 ton, terdiri dari 571.560 ton urea, 169.960 ton NPK, 72.693 ton SP-36, 112.999 ZA dan 45.784 ton organik. Jumlah stok yang disiapkan di lini III dan IV tersebut sekitar tiga kali lipat dari ketentuan stok minimum sebesar 285.094 ton. Sehingga stok tersebut cukup untuk kebutuhan tiga bulan ke depan.

"Kami menjaga jumlah stok untuk mendukung kebijakan pemerintah yang akan melakukan percepatan masa tanam sebagai antisipasi dampak dari pandemi," jelasnya.

Selain itu, untuk mengantisipasi lonjakan kebutuhan petani, dan sesuai arahan Kementerian Pertanian, Pupuk Indonesia Grup juga menyediakan pupuk non subsidi di setiap kios-kios resmi agar petani tetap bisa mendapatkan pupuk. Ketersediaan pupuk non subsidi atau komersil di 34 Provinsi tercatat sebanyak 205.377 ton, meliputi 129.825 ton urea, 74.615 ton NPK, 279 ton SP-36, dan 658 ton ZA.

"Jumlah tersebut bisa bertambah menyesuaikan dengan kebutuhan di lapangan," ujarnya.

Pupuk termasuk dalam kategori barang penting yang pelaksanaan distribusinya dijaga kelancarannya tertuang dalam Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) RI Nomor 9 Tahun 2020 tentang Pedoman Pembatasan Sosial Berskala Besar Dalam Rangka Percepatan Penanganan Coronavirus Disease 2019 (COVID-19). Dalam aturan tersebut terdapat pengecualian terhadap pelayanan supermarket, minimarket, pasar, toko atau tempat penjualan obat-obatan dan peralatan medis kebutuhan pangan, barang kebutuhan pokok, barang penting, bahan bakar minyak, gas, dan energi.

Aas menambahkan, saat ini semua jaringan distribusi Pupuk Indonesia Grup telah diwajibkan melaksanakan protokol pencegahan penyebaran wabah COVID-19. Hal tersebut dilakukan untuk mencegah petugas terpapar virus sehingga tidak mengganggu pelayanan pendistribusian dan penjualan pupuk.

Terkait hal ini, Aas juga menghimbau agar para petani juga senantiasa memperhatikan protokol kesehatan dalam setiap aktivitasnya.

"Seluruh distributor dan kios diwajibkan melaksanakan protokol kesehatan. Agar menjaga semua petugas di lingkungan distributor dan kios tidak terkena wabah, dan tetap melayani dalam penjualan dan penyaluran pupuk," pungkasnya.

Adapun hingga 10 Mei 2020, Pupuk Indonesia Grup telah menyalurkan 3.380.991 ton pupuk bersubsidi yang terdiri dari 1.559.862 ton Urea, 1.049.283 ton NPK, 269.595 ton SP-36, 312.937 ton ZA, dan 189.314 ton Organik.

(prf/ega)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads