Jakarta - Keputusan manajemen PT Bank Danamon untuk menutup 54 kantor cabang di daerah yang mengakibatkan di-PHK-nya 450 orang karyawan dinilai sebagai keputusan yang mengada-ada.Manajemen Bank Danamon mengatakan ini sebagai efisiensi. "Menurut kami, inimengada-ada karena saat ini, per September 2005 Bank Danamon untung Rp 1,9triliun," ujar Ketua Serikat Pekerja (SP) NIBA Bank Danamon Chairul A Siregar dalam perbincangan dengan
detikcom, Senin (19/12/2005).Dirut Bank Danamon, lanjut Chairul, mengatakan akan merekrut sekitar 7.000karyawan pada 2005, sementara di lain pihak akan memecat 450 karyawannya."Jadi, dimana letak efisiensinya? Tidak sinkron dengan jawaban dia (Dirut-red)," tanyanya keheranan.Mengenai rencana mogok nasional yang akan diadakan hari ini, Chairul mengatakan masih ada kemungkinan mogok nasional tidak jadi dilaksanakan asalkan ada hasil yang signifikan dari pertemuan antara pemerintah, manajemen bank, dan karyawan yang akan diselenggarakan hari ini juga di Departemen Tenaga Kerja."Besok kita akan dengan berunding di Disnaker, dengan Dirjen Perselisihan Hubungan Industrial. Jadi besok akan melihat dulu itikad baik dari manajemen, kita akan konsolidasi ulang," ujarnya.Sekretaris Perusahaan Bank Danamon Anika Faisal dalam penjelasan kepada Bursa Efek Jakarta, penutupan 54 cabang itu merupakan bagian dari kajian perusahaan dalam pemetaan keberadaan segmentasi nasabah, potensi pembiayaan dan sumber dana di daerah setempat.Juga untuk mengetahui potensi cabang dan ATM dalam melayani kebutuhan nasabah, jenis produk dan layanan yang sesuai dengan kebutuhan nasabah. Proses penutupan cabang itu sudah dimulai sejak Oktober 2005.Walau akan menutup 54 cabangnya, Danamon juga berencana membuka cabang baru. Saat ini Bank Danamon memiliki 1222 cabang. Pada 2005, Bank Danamon membuka lebih dari 600 cabang baru.
(wiq/)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini