Terjadi bencana longsor di Leuwisadeng, Kabupaten Bogor. Bupati Bogor Ade Yasin menyebut permukiman di lokasi terdampak longsor sangat rawan.
Ade mengatakan longsor di Kampung Suluduk, Desa Wangunjaya, Leuwisadeng, dini hari tadi terjadi karena material tanah di atas gunung terkikis. Dia mengatakan ada 14 rumah warga yang hancur dan akses jalan terputus.
"Dan kelihatan ini juga penghijauan harus dilakukan (sebab) ini rawan sekali. Di sebelah sini rawan, di sebelah sana juga kemungkinan rawan," kata Ade Yasin di Kampung Suluduk, Desa Wangunjaya, Leuwisadeng, Rabu (13/5/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ade menambahkan 1 orang meninggal dunia akibat longsor ini. Korban yang sempat hilang karena tertimbun longsor ini sudah ditemukan.
Dia pun mengatakan warga yang terdampak akibat longsor ini sudah mengungsi ke rumah saudara atau tetangganya.
"Jadi sebelah gunung itu juga ada beberapa penduduk yang sudah dievakuasi untuk tidak tinggal di sana. Jadi jaga-jaga ya, jangan sampai ada kejadian terulang. Jadi lebih baik meninggalkan dulu rumahnya sementara waktu sampai kondisinya baik lagi," jelasnya.
Ade mengungkapkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor telah memberikan bantuan obat-obatan dan makanan ke warga Leuwisadeng. Untuk merelokasi rumah warga yang hancur akibat longsor ini, kata Ade, belum akan dilakukan.
"Sementara ini yang urgent dulu bahan makanan dan obat-obatan, pakaian. Selanjutnya kita pikirkan untuk bagaimana mengganti tempat tinggalnya," tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, longsor menerjang Desa Wangun Jaya, Kecamatan Leuwisadeng, Kabupaten Bogor, Rabu (13/5) dini hari. Sebelum tanah longsor terjadi, hujan deras melanda kawasan Leuwisadeng dan sekitarnya. Tidak lama kemudian, tebing bukit yang berada di belakang Kampung Suruluk, Desa Wangun Jaya, tiba-tiba runtuh.
"Total ada 14 rumah rusak berat dan sedang. Satu orang atas nama Samsul masih hilang, masih evakuasi," kata Kasie Kedaruratan BPBD Kabupaten Bogor Muhamad Adam.
(elz/elz)