Setelah delapan hari menjadi buronan polisi, Aan, suami yang menyiram air keras terhadap istrinya di Kalibata, Jakarta Selatan akhirnya ditangkap. Selama pelarian ini, pelaku menggunduli rambutnya hingga gonta-ganti SIM card.
Kanit Reskrim Polsek Pancoran, Iptu Wahidin menuturkan bahwa pelaku sehari-hari bekerja sebagai driver ojek online (ojol). Dia menyebut pelaku yang tak memiliki tempat tinggal di Jakarta kerap berpindah dari masjid ke masjid selama pelariannya.
"Pengakuannya dia nggak punya saudara, nggak punya tempat tinggal, ngakunya tidur di masjid, kalau ada tarikan narik lagi," kata Wahidin saat dikonfirmasi wartawan, Selasa (12/5/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wahidin menyebut pelaku menghindari kejaran polisi dengan cara mengganti-ganti sim card miliknya. Tak hanya itu, pelaku juga menggunduli kepalanya agar tak mudah dikenali polisi.
"Ya dia sih kemungkinan ada (menghindari polisi). Dia gundulin biar nggak ketahuan," katanya.
Pelaku ditangkap pada Minggu (10/5) sekitar pukul 17.00 WIB di kawasan Fatmawati, Jakarta Selatan. Pelaku itu diringkus polisi ketika yang bersangkutan tengah mangkal di sebuah pangkalan ojek.
"Sudah (ditangkap), di pangkalan ojek seberang Fatmawati. Lagi narik, dia mangkal di (pangkalan) ojek online," kata Wahidin.
Seperti diketahui, penyiraman air keras ini dipicu permasalahan rumah tangga. Pelaku yang merupakan suami dari korban tak terima karena diminta bercerai.
"Itu suaminya nggak mau dicerai," kata Kapolsek Pancoran Kompol Johanis Soeprijanto saat dihubungi detikcom, Senin (4/5).
Peristiwa itu terjadi pada Sabtu (2/5), pukul 16.35 WIB, di Jalan Duren Tiga, Duren Tiga, Pancoran, Jaksel, tepatnya di depan Kampus Trilogi. Saat itu, korban dijemput oleh suaminya di depan Stasiun Duren Kalibata.