Pernyataan Lengkap Pemerintah 14.749 Kasus Positif Corona di RI Per 12 Mei

Pernyataan Lengkap Pemerintah 14.749 Kasus Positif Corona di RI Per 12 Mei

Tim detikcom - detikNews
Selasa, 12 Mei 2020 17:10 WIB
Achmad Yurianto
Foto: Achmad Yurianto. (Dok BNPB).
Jakarta -

Pemerintah mengupdate data jumlah kasus positif COVID-19 di wilayah Indonesia per hari ini. Jumlah kasus positif di Indonesia mencapai angka 14.749 orang.

"Kasus sembuh meningkat 182 orang menjadi 3.063 orang, kasus meninggal tambah 16 orang menjadi 1.007 orang," kata Juru Bicara Pemerintah terkait Penanganan Wabah Virus Corona, Achmad Yurianto, dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube BNPB, Selasa (12/5/2020).

Yuri menjelaskan, data-data terbaru itu menggambarkan kerja keras mencegah penyebaran Corona mulai berdampak baik. Meski, lanjut dia, bahu membahu di seluruh sektor harus tetap dilakukan guna memaksimalkan pengendalian angka penambahan kasus Corona.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemerintah berharap PSBB yang saat ini diterapkan di beberapa daerah bisa dijadikan pegangan untuk menghambat laju pertambahan kasus Covid-19. Yuri juga mengingatkan kepada masyarakat untuk terus melakukan cuci tangan dengan sabun dan menggunakan masker.

"Inilah cara yang paling rasional untuk menghilangkan cemaran virus yang ada di tangan kita. Gunakan masker setiap saat keluar rumah, gunakan masker karena ini bagian dari perubahan tata hidup kita. Kemudian tetap menjaga jarak di dalam kaitan berkomunikasi secara sosial, menjaga jarak fisik, karena ini penting agar sebaran droplet butiran batuk, bersin dari orang yang sakit tidak bisa mengenai kita pada jarak lebih dari 1 meter sampai 2 meter," ujar Yuri.

ADVERTISEMENT

Berikut pernyataan lengkap pemerintah:

Kita menyadari langkah yang harus kita lakukan masih cukup panjang, kita harus menyadari bahwa permasalahan pandemi Covid bukan hanya masalah satu daerah, satu kabupaten, satu provinsi, bahkan bukan permasalahan satu negara saja. Ini adalah pandemi yang kemudian menjadi permasalahan banyak negara. Oleh karena itu dalam menghadapinya diperlukan strategi yang baru. Kita tidak bisa secara arogan melawan Covid-19 ini karena memang kita belum menemukan vaksinnya. Kita belum mampu menciptakan kekebalan yang kemudian bisa kita gunakan untuk melawan secara semena-mena Covid ini. Oleh karena itu diperlukan suatu upaya untuk kita bisa hidup dengan tatanan yang baru, yang menyadari sepenuhnya bahwa ancaman virus Covid masih terus terjadi.

Saudara-saudara, tatanan baru itu tentunya harus berbasis dari apa yang selama ini sudah mulai kita rintis. Kita akan hidup dengan suasana yang baru, suasana yang mengedepankan tentang pola hidup bersih dan sehat, tentang hidup yang kemudian kita lawan, kita jawab dengan kebiasaan untuk mencuci tangan dengan menggunakan sabun dan air mengalir. Kita terbiasa menggunakan masker manakala keluar rumah, kita terbiasa menghindari kerumunan orang yang sangat banyak, kita terbiasa untuk tinggal di rumah untuk hal yang tak perlu kita lakukan di luar rumah, dan yang lebih penting lagi bahwa kita terbiasa untuk menjaga diri, menjaga keluarga, menjaga, lingkungan agar tetap sehat. Inilah tatanan hidup baru yang harus kita jalani yang harus kita ciptakan, harus kita siapkan manakala kita mau bisa survive, kita bertahan dari ancaman pandemi Covid-19 ini.

Saudara-saudara, banyak hal yang harus kita lakukan dalam menghadapi tantangan hidup yang baru ini. Beberapa saat yang lalu memang beberapa kebijakan pemerintah berimplikasi pada kebijakan yang lain, sebagai contoh dengan diberlakukannya PSBB maka pembatasan sosial berskala besar ini awalnya juga berimplikasi pada penerbangan perjalanan jarak jauh. Kita tak kemudian bermaksud untuk membuat permasalahan menjadi sulit.

Oleh karena itu kita bisa membayangkan kalau kita tidak segera beberapa kebijakan yang lain maka pengiriman barang dari daerah ke daerah yang lain yang mengandalkan penerbangan tak akan berjalan dengan lancar. Salah satu dampaknya adalah pengiriman spesimen dari pengambilan sampel yang dilaksanakan di daerah lain yang kebetulan jauh dengan pusat laboratorium jadi terhambat, pengiriman obat pengiriman alat, dan sebagai untuk kepentingan penanggulangan covid jadi terhambat. Bahkan terhadap beberapa kasus pengiriman tenaga ahli, pengiriman dokter spesialis ke tempat lain yang membutuhkan pengiriman tenaga relawan untuk penanganan covid dari tempat yang lain terhambat juga.

Atas dasar inilah kemudian pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk memberikan pengecualian pada kelompok-kelompok barang pada kelompok orang yang memang karena tugasnya dalam rangka mempercepat penanganan Covid-19 diizinkan untuk melaksanakan penerbangan perjalanan dinas, sekali lagi perjalanan dinas. Namun masih tetap harus mempersyaratkan protokol kesehatan di mana surat keterangan sehat, surat keterangan telah melaksanakan pemeriksaan PCR negatif atau rapid test negatif, hanya ini yang diizinkan melakukan penerbangan. Sudah barang tentu penerbangan ini tujuannya melaksanakan tugas yang jelas kemana tujuannya, jelas apa yang akan dikerjakan dan jelas kapan akan kembali.

Ini yang kemudian tidak boleh kita maknai sebagai kebijakan relaksasi PSBB. Ini sama sekali bukan relaksasi PSBB, PSBB tetap kita jalankan dengan disiplin pengecualian itu dalam rangka untuk menyelesaikan permasalahan covid yang sudah merata di seluruh wilayah kita.

Saudara-saudara, kemudian juga kalau kita lihat di dalam konteks data yang kita dapatkan selama evaluasi pelaksanaan PSBB, kita lihat memang betul bahwa kasus yang positif memang banyak pada usia 45 tahun atau 45 sampai 60 tahun cukup banyak tapi kalau kita lihat data kematian yang paling banyak adalah usia 45 ke atas sampai 60 ke atas artinya pada kelompok inilah yang betul harus kita lindungi.

Kita sadari betul bahwa pada kelompok 45 ke bawah adalah tenaga-tenaga produktif yang kemudian disamping memiliki imunitas tinggi untuk bisa bertahan dari penyakit ini, juga menjadi tumpuan harapan keluarga. Oleh karana itu secara selektif dalam rangka PSBB tentunya kita tak akan mengekang sepenuhnya tapi bukan berarti membebaskan, karena bagaimana pun juga kepentingan PSBB adalah kepentingan bersama yang harus dijaga bersama kita.

Sehingga kemudian perlu dipikirkan kembali bahwa pada kelompok usia ini pada wilayah pekerjaan yang diizinkan dalam PSBB kita pertimbangkan untuk bisa difasilitasi pekerjaannya kembali, namun sekali lagi hanya pada lapangan pekerjaan yang memang diizinkan dalam konteks pelaksanaan PSBB. Misalnya terkait penyediaan barang pokok, penerimaan transportasi barang pokok, dan sebagainya. Tentunya pemerintah daerah telah menentukan pada industri mana yang memungkinkan melaksanakan ini. tentunya dengan norma hidup yang baru seperti yang saya sampaikan di depan. Norma hidup yang baru adalah memakai masker menjaga jarak, mencuci tangan ini adalah norma baru yang harus dijalani.

Saudara-saudara, pada hari ini kita telah kembali menghimpun data dan melakukan analisa terhadap data yang kita peroleh pada pemeriksaan sepanjang 11 Mei sampai 12 Mei 12.00 WIB, spesimen yang kita lakukan kita periksa sudah bertambah lagi dengan tambahan 2 lab tes cepat molukuler yang kita laksanakan di beberapa daerah sehingga ini akan menambah kekuatan pemeriksaan PCR melalui mesin PCR yang real time ditambah tes cepat molukuler.

Sampai dengan hari ini kita sudah melakukan pemeriksaan untuk 165.128 spesimen dari kasus sebanyak 119.728 orang, hasil positif akumulasi adalah 14.749 orang, di mana dari 14.749 orang di antaranya kita dapatkan dengan melalui real time PCR 14.557 orang dan tes cepat molukuler 192 orang, hasil negatif 104.979 orang ini yang perlu kita pahami bahwa inilah data yang kita miliki.

Kasus yang kita dapatkan konfirmasi Covid naik 484 orang sehingga menjadi 14.749 orang, kasus sembuh meningkat 182 orang menjadi 3.063 orang, kasus meninggal 16 orang menjadi 1.007 orang. Sudah 376 kabupaten kota yang terdampak di 34 provinsi. Kasus ODP akumulasi yang kita pantau adalah 251.861 orang, di mana sebagian besar sudah selesai pemantauan, kasus PDP akumulasi adalah 32.147 orang.

Saudara-saudara, data-data ini yang kemudian menggambarkan upaya kerja keras kita bersama bahu membahu semuanya untuk mencegah penambahan kasus ini memberikan gambaran yang cukup membahagiakan meskipun kita harus bekerja lebih keras lagi kita berusaha mengendalikan pertambahan ini semaksimal mungkin. Oleh karena itu kami berharap bahwa pembatasan sosial berskala besar hendaknya bisa dijadikan pegangan bagi semua anggota masyarakat untuk mengurangi laju pertambahan kasus positif.

Sekali lagi PSBB adalah upaya bersama yang harus kita pedomani untuk mengurangi penambahan kasus positif. Oleh karena itu mari melaksanakan cuci tangan dengan menggunakan sabun dan air yang mengalir karena cara inilah cara yang paling rasional untuk menghilangkan cemaran virus yang ada di tangan kita. Gunakan masker setiap saat keluar rumah gunakan masker karena ini bagian dari perubahan tata hidup kita. Kemudian tetap menjaga jarak di dalam kaitan berkomunikasi secara sosial, menjaga jarak fisik, karena ini penting agar sebaran droplet butiran batuk, bersin dari orang yang sakit tidak bisa mengenai kita pada jarak lebih dari 1 meter sampai 2 meter

Kemudian tetap berada di rumah karena hal yang tidak perlu dilakukan di luar rumah kita bisa hindarkan sehingga inilah yang menjadi tatanan hidup baru kita. Oleh karena itu tidak melakukan perjalanan tak melakukan perjalanan dan tidak mudik adalah pilihan yang paling benar, adalah pilihan yang paling bijak.

Saudara-saudara, ini semuanya hanya bisa kita lakukan manakala disiplin kita tidak terputus, kita awali dari diri kita sendiri, keluarga kita, lingkungan kita, hanya ini yang bisa kita lakukan dalam pengendalian Covid-19 . Oleh karena itu pastikan kita bisa melindungi orang lain karena cara ini adalah cara yang paling benar untuk mengendalikannya, kita pasti bisa dan Indonesia pasti bisa melakukan itu.

(idn/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads