Penulis 'Aliran Sesat dan Damai' dan Massa Akhirnya Berdamai

Penulis 'Aliran Sesat dan Damai' dan Massa Akhirnya Berdamai

- detikNews
Minggu, 18 Des 2005 20:15 WIB
Jakarta - Kericuhan yang sempat terjadi siang ini antara Ustad Hartono Ahmad Jaiz dengan jamaah Masjid Nurul Ikhlas, Jalan Tanah Merdeka, Kampung Rambutan Jakarta Timur, akhirnya dapat diselesaikan dengan damai. Ustad Hartono membantah dengan tegas bahwa dirinya mengatakan beberapa tokoh dan lembaga adalah sesat sebagaimana yang disampaikan oleh perwakilan jamaah kepada detikcom sebelumnya."Saya tidak mengatakan IAIN, NU, Gus Dur dan lain sebagainya sesat, saya hanya mengatakan bahwa di IAIN, ada kurikulum yang mengajarkan pluralisme agama, yang itu sudah difatwakan haram oleh MUI," kata Ustad Hartono kepada wartawan usai pemeriksaan di Kantor Polsek Ciracas, Minggu (18/12/2005).Ustad diperiksa aparat kepolisian dari pukul 13.00 WIB hingga pukul 17.30 WIB. Polisi tidak menahan siapapun yang terlibat dalam kericuhan itu.Sekitar pukul 18.00 WIB Ustad Hartono pun meminta maaf kepada massa setelah didesak oleh massa. Pernyataan tersebut disampaikan Ustad di hadapan sekitar 25 orang perwakilan massa dan disaksikan oleh Kapolsek Ciracas AKP Iskandar."Saya minta maaf atas keributan yang terjadi di masjid, tapi bukan atas apa yang saya sampaikan, baik di buku maupun pernyataan saya, karena itu adalah dakwah amar ma'ruf. Sebenarnya justru saya yang berada dalam kondisi terancam," jelas Ustad Haryono.Menurut Ustad, kericuhan terjadi saat ia menjawab pertanyaan ketiga dari salah satu jemaah pengajian. Namun si penanya terus berbicara sehingga Ustad tidak sempat menjawab dan akhirnya massa merangsek ke depan."Sebenarnya tidak ada persoalan dari pertanyaannya, tapi seolah-olah dia (penanya) berbicara dengan nada keras untuk memancing emosi jemaah sehingga terjadi aksi dorong dan mereka sempat melempar gelas yang mengenai salah satu panitia," kata Ustad.Saat massa mulai emosi, Ustad berusaha keluar namun dihadang oleh jemaah yang mengepalkan tangannya yang bersiap untuk memukul. Akhirnya Ustad memilih untuk berlindung dalam mihrab (ruang untuk khatib di masjid-red) yang ditutup pintu kanan dan kirinya sampai aparat dari Polsek Ciracas datang.Menurut sumber dari pihak Ustad, massa tersebut berasal dari salah satu aliran yang ditulis sesat oleh Ustad Hartono dalam bukunya yang berjudul "Aliran dan Paham Sesat di Indonesia yang diterbitkan tahun 2002 lalu oleh Pustaka Al Kautsar."Bahkan ada Ketua Wilayah Ciracas salah satu lembaga yang disebut dalam buku itu hadir dalam acara tersebut," kata sumber tersebut. (ddn/)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads