Aplikasi bernama Raqib Atid yang berfungsi untuk mencatat amal baik dan amal buruk para penggunanya ramai dibahas di media sosial. Kementerian Agama angkat bicara terkait aplikasi yang sempat muncul di PlayStore itu.
"Dosa itu kan urusan kita dengan Tuhan, pahala urusan kita dengan Tuhan, jadi menurut saya biar lah kita sendiri melakukan komunikasi dengan Tuhan sehingga hubungan kita dengannya bisa sangat privat, personal, dan kemudian kita bisa melakukan evaluasi," ujar Dirjen Bimas Islam Kemenag Kamaruddin Amin ketika dihubungi, Senin (11/5/2020).
Kamaruddin sendiri mengaku belum melihat secara langsung aplikasi Raqib Atid. Menurutnya, urusan pahala dan dosa baiknya melibatkan Tuhan secara langsung, bukan melalui apliaksi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tuhan itu kan lah maha adil, salah satu hikmah puasa inikan merasakan kehadiran Tuhan yang maha adil ya dengan begitu urusan (pahala dan dosa) kita dengan Tuhan," lanjutnya.
Diketahui, aplikasi Raqib Atid saat ini sudah menghilang dari Google Play Store. Sebelum ditarik, aplikasi yang dikembangkan Mahmud Fauzi itu telah diunduh lebih dari 5.000 kali dan mendapatkan rating 4,2.
(isa/gbr)