AM Fatwa Minta Nama Papua Kembali Menjadi Irian Jaya
Minggu, 18 Des 2005 08:19 WIB
Jakarta - Guna membangkitkan nuansa emosional untuk mengikat dan lebih melebur dalam NKRI, Wakil Ketua MPR AM Fatwa meminta pemerintah mengganti nama Papua kembali menjadi Irian Jaya karena lebih menyejarah."Nama Irian Jaya sebenarnya sudah menyejarah sejak sebagian wilayah tersebut menjadi bagian dari kerajaan kesultanan ternate dan tidore," kata Fatwa dalam siaran persnya yang diterima detikcom, Sabtu (17/12/2005).Lebih lanjut Fatwa mengungkapkan, bahwa ketika konfrontasi dengan Belanda dengan Komando Trikora, oleh Bung Karno diletakkan Ibukota Irian Barat di Soa Siu, Tidore. Dan barulah setelah Irian Barat berada dipangkuan NKRI melalui Pepera Ibukota Irian Barat diletakkan di Jayapura sekarang ini. Selain itu, tokoh Irian Barat Kaisepo memaknai secara puitis kata Irian yang berarti cahaya yang menembus dan menerangi kabut.Fatwa juga menceritakan, awal mula munculnya Provinsi Papua yang dinilai tidak berdasarkan hasil kesepakatan dengan anggota dewan."Waktu itu Presiden Abdurrahman Wahid menyatakan perubahan Provinsi Irian Jaya menjadi Provinsi Papua. Kita semua para pejabat yang haadir di sana merasa kaget, karena hal itu tidak pernah direncanakan apalgi dirundingkan dilingkungan kabinet atau DPR," jelasnya.Oleh karena itu, pengubahan nama Irian Jaya menjadi Papua adalah sesuatu yang tidak terencana, karena tidak dirundingkan dengan pihak yang kompeten. Menurut Fatwa, sehingga ada baiknya juga jika pemerintah mengembalikan nama Irian Jaya yang menyejarah itu. "Nama Papua biarlah melekat sebagai identitas Suku Papua. Dan tidak harus mengubah nama Provinsi Irian Jaya," tandas politisi PAN ini.
(ahm/)