Lebih dari 80 ribu warga negara Indonesia (WNI) dari luar negeri telah kembali ke Tanah Air. Total, hingga kemarin, ada 88.832 WNI yang sudah pulang ke Indonesia.
Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno LP Marsudi mengatakan 88.832 WNI itu datang dari berbagai negara seperti Malaysia hingga Timur Tengah. Jumlah WNI paling banyak datang dari Malaysia.
"Pertama jumlah warga negara Indonesia yang telah kembali ke Tanah Air per 10 Mei 2020 kemarin, ketibaan WNI dari Malaysia berjumlah 72.966 orang," ujar Retno dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube BNPB, Senin (11/5/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Puluhan ribu WNI tersebut pulang ke Indonesia dari Malaysia menggunakan jalur laut, darat dan udara. Angka tersebut dihitung sejak Perintah Kawalan Pergerakan (MCO) diberlakukan di Malaysia pada 18 Maret lalu.
"Kembali melalui laut 65 persen atau 47.674 orang, melalui jalur darat sebesar 20 persen atau 14.681 orang, dan melalui jalur udara 15 persen atau berjumlah 10.611 orang," katanya.
Kemudian, sebanyak 14.244 WNI yang bekerja sebagai anak buah kapal (ABK) di luar negeri juga telah kembali. Mereka kembali melalui jalur udara dan laut.
"Pekerja migran Indonesia awak kapal cruise atau yang sering kita sebut ABK yang telah tiba di Indonesia per hari kemarin adalah sebanyak 14.244 orang. Mereka kembali melalui jalur udara yaitu melalui Bandara Soekarno-Hatta dan Ngurah Rai serta melalui jalur laut, yaitu melalui Pelabuhan Benoa dan Tanjung Priok," papar Retno.
Sementara untuk WNI yang kembali dari Timur Tengah mencapai 1.622 orang. Sebanyak 1.622 WNI tersebut datang dari Arab Saudi sebanyak 992 dan Kuwait 164 orang.
"Dari Aljazair para pekerja dari WIKA dan lain-lain dengan total 391 orang. Dari Kairo telah tiba 25 April sebanyak 75 WNI," ujarnya.
Retno mengatakan jumlah itu akan terus bertambah. Setidaknya, 1.096 WNI akan kembali ke Indonesia hari ini dan beberapa waktu ke depan.
"Hari ini akan tiba WNI kita dari Bangladesh sejumlah 196 WNI. Selain itu, pada hari ini juga akan tiba 567 awak kapal WNI yang bekerja di 3 kapal pesiar melalui pintu masuk Pelabuhan Tanjung Priok dan Bandara Soekarno-Hatta," tutur Retno.
"Dan masih akan terdapat penambahan untuk Kairo dan Oman sebanyak 333," imbuh dia.