Dubes Tantowi Bicara 5 Kunci Sukses Selandia Baru Atasi Corona

Dubes Tantowi Bicara 5 Kunci Sukses Selandia Baru Atasi Corona

Tiara Aliya Azzahra - detikNews
Senin, 11 Mei 2020 14:15 WIB
Tantowi Yahya
Tantowi Yahya (Foto: dok. Kedubes RI)
Jakarta -

Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) RI untuk Selandia Baru, Samoa dan Kerajaan Tonga, Tantowi Yahya, berbicara mengenai kesuksesan Selandia Baru dalam menangani virus Corona (COVID-19). Tantowi mengatakan ada 5 faktor yang melatarbelakangi keberhasilan Selandia Baru.

Pertama, Selandia Baru merupakan negara yang paling terakhir terdampak virus Corona. Karena itu, kata Tantowi, mereka memiliki banyak waktu untuk mempelajari penanganan wabah COVID-19 dari negara lain.

"Tidak ada pemimpin dunia yang siap, tapi untuk kasus Selandia Baru saya bisa katakan dia siap, karena dia pelajari dari Singapura, belajar dari Wuhan, mereka pelajari betul karena sooner or later virus ini (pasti) akan masuk. Dan benar, 28 Februari case pertama. Dan mereka sigap," kata Tantowi Yahya dalam siaran langsung di Youtube BNPB, Senin (11/5/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kedua, Tantowi mengatakan, negara yang berada dalam ring of fire ini memiliki kebijakan yang sifatnya jelas dan konsisten. Kebijakan dan peraturan yang dikeluarkan selalu berdasarkan ilmiah, pendapat ahli, dan akademisi.

"Dengan pola seperti ini, sulit kita bayangkan ada policy yang meleset atau tidak tepat dengan apa yang harus diatur dengan peraturan tersebut. Kemudian peraturan tersebut dilaksanakan konsisten, bahkan firm," ujarnya.

ADVERTISEMENT

"Kebenaran, di sini untuk membuat UU tidak seruwet negara lain, katakanlah Indonesia. Mereka cuma butuh waktu beberapa hari, bahkan minggu," imbuh Tantowi.

Ketiga, Selandia Baru merupakan negara dengan sistem pemerintahan parlementer. Namun, kata Tantowi, parlemen di Selandia Baru selalu mendukung kinerja pemerintah setempat.

"Bisa dibayangkan jika parlemen itu tidak mendukung upaya yang dilakukan pemerintah, tentu upaya pemerintah tidak akan seperti ini. Jadi dukungan di parlemen jadi faktor yang menentukan," kata Tantowi.

Keempat, Tantowi mengungkapkan 70% masyarakat Selandia Baru membaca berita melalui sumber terverifikasi. Hal itulah yang memudahkan pemerintah dalam menyebarkan informasi terkait COVID-19.

"Orang-orang di sini main socmed (social media), tapi socmed di sini tidak menjadi rujukan informasi sebagaimana di banyak negara. Distorsi informasi saya bisa katakan sangat rendah," katanya.

Terakhir, Tantowi berbicara mengenai kontribusi masyarakat terhadap percepatan penanganan COVID-19. Menurut dia, keberhasilan pemerintah Selandia Baru juga berkat dukungan masyarakat.

"Masyarakat yang sudah terbiasa dengan hal-hal krisis menjadi mudah untuk dinavigasi oleh pemerintah. Sehingga, keberhasilan pemerintah tergantung kontribusi masyarakat dalam bentuk disiplin sangat kuat," jelasnya.

Tantowi berharap Indonesia bisa belajar dari negara Selandia Baru. Meskipun, ia sadar bahwa penanganan COVID-19 di suatu negara tak bisa dibandingkan dengan negara lain.

"Berbicara mengenai Selandia Baru, kita bicara banyak faktor yang jika dibandingkan dengan Indonesia tidak apple to apple. Tapi mungkin, kita berbicara bagaimana Indonesia bisa belajar dari negara kecil seperti Selandia Baru," pungkas Tantowi.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads