BNI Kantor Wilayah Denpasar yang memiliki wilayah kerja di Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT), sejak wabah virus Corona merebak di Bali, menunjukkan kepeduliannya membantu tugas-tugas pencegahan dan penanganan COVID-19. Bantuan dalam bentuk Corporate Social Responsibility (CSR) ini disalurkan mulai dari alat pelindung diri (APD) untuk petugas medis dan bantuan bahan pokok untuk warga terpapar COVID-19 di Bali.
Pimpinan BNI Kantor Wilayah (Kanwil) Denpasar, I Made Sukajaya di sela-sela penyerahan bahan pokok bagi warga di Desa Bondalem, Kecamatan Tejakula, Minggu (10/5) mengatakan, penyerahan CSR dalam masa pandemi COVID-19 ini dikemas dalam bentuk "BNI Berbagi." Program ini digulirkan sebagai wujud keprihatinan dan dukungan kemanusiaan ke pemerintah bersama Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 dalam membasmi penyebaran virus berbahaya itu.
"CSR ini berupa APD telah diserahkan kepada Dinas Kesehatan (Diskes) Provinsi Bali. Selanjutnya, APD tersebut didistribusikan ke rumah sakit rujukan yang menangani pasien terpapar virus Corona di Bali," ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (11/5/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Usai melakukan evaluasi dan arahan Gubernur Bali Wayan Koster, BNI kemudian merealisasikan CSR-nya dalam bentuk pasokan bahan pokok. Sesuai instruksi, tahap awal pembagian bahan pokok ini adalah Desa Bondalem, Kecamatan Tejakula.
Adapun sebanyak 1.500 paket sembako diserahkan ke desa tersebut. Paket ini terdiri dari beras 4 kilogram yang merupakan beras dari petani Bali, Nangun Sat Kerthi Loka Bali, 1 kilogram gula pasir, 1 liter minyak goreng, dan 10 butir telur ayam.
Ia mengatakan pihaknya akan melakukan hal yang sama ke desa-desa lain di Bali mengikuti arahan dari Gubernur Bali dan gugus tugas. BNI masih memiliki stok sebanyak 5.000 paket yang setiap saat akan didistribusikan untuk membantu warga yang terpapar COVID-19.
"Sejak pandemi ini, BNI Berbagi menyiapkan CSR, ada dalam bentuk APD dan paket bahan pokok. Program ini adalah komitmen dan sinergi membantu pemerintah dalam memutus mata rantai penularan COVID-19 terutama di Bali," katanya.
Sukajaya mengatakan, khusus untuk bantuan beras dan telur ayam, sepenuhnya dibeli dari petani dan peternakan di Bali. Ini dilakukan sejalan dengan arahan gubernur agar komoditas pertanian dan peternakan di Bali dapat terserap di masa pandemi ini.
Dengan demikian, para petani dan peternak dapat tetap menggeluti usaha taninya. Selain itu, warga yang membutuhkan bantuan bahan pokok akan terbantu, sehingga kebutuhan bahan pangan di keluarga mereka terpenuhi meskipun masih menghadapi masa darurat pandemi COVID-19.
"Semuanya kita beli dari petani dan peternak lokal, sehingga ini sesuai arahan pimpinan kita di daerah untuk membangkitkan perekonomian di tengah pandemi ini karena petani atau peternak bisa menjual hasil dan yang kita bantu bahan pangannya terpenuhi," jelasnya.
Ia juga mengimbau di tengah masa darurat pandemi COVID-19 agar warga memakai layanan perbankkan dengan sistem e-channel BNI seperti BNI Mobile Banking dan BNI Cash management. Transaksi non tunai, menurutnya, dapat dilaksanakan dari rumah tanpa perlu ke luar rumah, sehingga mendukung kebijakan untuk melakukan pembatasan jarak sosial.
(prf/ads)