Pernyataan Lengkap Pemerintah soal 14.032 Positif Corona, Sembuh 2.698 Orang

Pernyataan Lengkap Pemerintah soal 14.032 Positif Corona, Sembuh 2.698 Orang

Tim Detikcom - detikNews
Minggu, 10 Mei 2020 16:58 WIB
Achmad Yurianto
Achmad Yurianto. (Dok BNPB)
Jakarta -

Pemerintah memperbarui data kasus virus Corona baru (COVID-19) di Tanah Air. Per hari ini, tercatat ada 14.032 kasus positif virus Corona, 2.698 orang sembuh, dan 973 orang meninggal.

"Konfirmasi positif yang kita dapatkan pada hari ini sebanyak 387 sehingga totalnya menjadi 14.032. Kemudian kasus sembuh kita dapatkan tambahan hari ini 91 orang sehingga total menjadi 2.698 orang, meninggal 14 orang sehingga total menjadi 973 orang. Kemudian 373 kabupaten kota terdampak di 34 provinsi," kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto, yang disiarkan melalui akun YouTube BNPB, Minggu (10/5/2020).

Yuri mengatakan penambahan kasus ini terjadi karena masih ada masyarakat yang belum patuh melakukan protokol kesehatan pencegahan penularan COVID-19, misalnya mencuci tangan dengan sabun, memakai masker, menjaga jarak, dan tidak berpergian jika tidak mendesak. Yuri juga mengimbau masyarakat tidak melakukan mudik karena tidak ada yang menjamin dalam perjalanan tidak akan tertular.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tetap di rumah, tidak melakukan perjalanan ke mana pun, tidak mudik, sekali lagi tidak mudik, kita tidak akan bisa memberikan jaminan bahwa di sepanjang perjalanan kita tidak akan tertular dengan kasus ini. Mari bersama sama untuk tidak mengambil resiko," ujar Yuri.

"Permasalahan ini adalah permasalahan bersama karena satu orang saja sakit dan berada di tengah tengah masyarakat maka dia akan menjadi sumber penularan bagi masyarakat yang lain. Oleh karena itu tenggang rasa kita penting, saling meningkatkan mutlak, gotong royong jangan pernah diberhentikan," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Berikut ini pernyataan lengkap Achmad Yurianto:

Saudara-saudara selamat sore pada hari ini kami akan menyampaikan beberapa hal terkait dengan evaluasi di bidang kesehatan yang kita laksanakan dalam seminggu terakhir dari upaya kita bersama untuk mengendalikan penambahan sebaran pandemi COVID-19 yang dilaksanakan terintegrasi sejak dari pusat sampai ke daerah. Kita melihat dalam kecenderungan data yang kita dapatkan pada satu minggu terakhir tanpa adanya fluktuasi di beberapa daerah ada kecenderungan yang konsisten meningkat dengan jumlah yang semakin sedikit namun di beberapa daerah ada juga yang tidak konsisten, beberapa hari kita melihat penambahan jumlah kasus tidak banyak tapi di beberapa hari terakhir terjadi penambahan yang cukup signifikan.

Di beberapa daerah juga masih belum terbentuk pola grafik yang konsisten yang susah kita tebak dari hari ke hari. Oleh karena itu saudara saudara sekalian ini adalah sebagai gambaran yang bisa kita maknai bahwa proses penularan di luar, di tengah tengah masyarakat masih saja terjadi. Seperti yang kita sampaikan di beberapa waktu yang lalu bahwa COVID-19 ini adalah penyakit menular yang sudah dinyatakan sebagai suatu pandemi artinya dalam waktu singkat telah menyebar ke banyak negara. Pada awalnya kita bisa menggambarkan sebaran sebaran klasiknya yang dibawa oleh orang yang dalam keadaan sakit, oleh orang-orang yang bergejala dengan suhu di atas 30 derajat Celsius dengan orang yang disertai batuk dengan orang yang disertai sesak.

Namun dalam perkembangannya gambaran ini sudah bukan lagi ciri khas dari orang yang membawa atau di dalam tubuhnya terinfeksi virus COVID-19. Kita banyak menemukan orang yang di dalam tubuhnya ada virus COVID-19 yang ditandai dengan pemeriksaan PCR positif dengan gejala yang sangat ringan, tidak panas, tidak batuk sehingga memberikan gambaran seperti orang tidak sakit, ini lah orang yang kita sebut sebagai orang tanpa gangguan tanpa gejala manakala orang ini berada di tengah-tengah masyarakat kemudian tidak menggunakan masker melakukan kontak dekat dengan kelompok kelompok lain yang rentan maka ini lah yang kemudian menimbulkan penularan dan ini lah yang kemudian bisa kita gambarkan dari hari ke hari kita dapatkan lagi kasus positif yang baru.

Oleh karena itu konsisten pemerintah sejak dari awal untuk memutuskan rantai penularan ini yang pertama kita harus melindungi diri masing masing dengan cara menggunakan masker, dengan cara mencuci tangan dengan menggunakan sabun dengan air yang mengalir, dengan cara membatasi untuk keluar rumah menghindari kerumunan. Ini adalah upaya upaya perlindungan diri. Mengapa ini menjadi penting karena kita tidak pernah tahu sebenarnya siapa di luar yang menjadi OTG, siapa di luar yang membawa virus dan tidak menunjukkan gejala apapun oleh karena itu upaya ini yang menjadi bahasa universal yang digunakan seluruh negara oleh karena itu jaga jarak diri pada saat berkomunikasi dengan orang lain atau sering disebutkan sebagai physical distancing. Kemudian kedua gunakan masker manakala kita berada di luar rumah, manakala kita bertemu dengan banyak orang. Cuci tangan secara rutin dengan menggunakan sabun dengan air yang mengalir sebelum kita menyentuh hidung, mulut atau mata karena cara cara ini lah yang secara bermakna akan memutuskan rantai penularan.

Saudara saudara sekalian, beberapa catatan terkait dengan penularan ini telah kami sampaikan di beberapa waktu lalu diantaranya apabila ada orang tanpa gangguan tanpa gejala seseorang dengan OTG, yang kemudian tidak menggunakan masker dan berada di lingkungan orang lain maka 70 persen peluangnya dia menularkan penyakitnya ke orang lain. Namun apabila dia menggunakan masker maka secara drastis angka persentase kemungkinan penularannya tinggal 5 persen, mengapa karena semua droplet pada bicara, pada saat batuk, pada saat bersin tertahan oleh masker sehingga tidak hanya menyebar langsung ke orang lain tapi juga tidak mencemari benda benda di sekitar dan apabila semua menggunakan masker baik yang sakit maupun yang sehat maka angka penularan itu bisa drastis turun sampai dengan 1 persen. Ini lah yang kemudian menjadi evaluasi bagi kita terhadap dinamika penambahan kasus hari demi hari.

Kalau angka itu menurun artinya kita telah berhasil bersama-sama untuk mengurangi bukan meniadakan penyakitnya mengurangi jumlah orang yang terinfeksi yang baru. Namun kalau angkanya meningkat artinya kita telah membiarkan proses penularan ini terjadi lagi di tengah masyarakat. Oleh karena itu saudara saudara sekalian upaya melindungi diri yang disampaikan oleh pemerintah sejak awal dimulai dari bagaimana menjaga jarak, bagaimana melindungi diri dengan mencuci tangan menggunakan sabun, bagaimana melindungi diri kalau keluar rumah memakai masker, tidak keluar rumah kalau tidak ada kepentingan yang mendesak sama sekali, tidak keluar rumah. Ini yang harus kita patuhi.

Oleh karena itu kemudian dalam skala yang lebih besar bukan hanya bicara melindungi masyarakat, melindungi komunitas maka pemerintah memberikan kebijakan pembatasan sosial berskala besar ini artinya bahwa secara lebih luas lagi semua orang bukan hanya melindungi dirinya tapi juga melindungi orang lain. Ini yang harus kita patuhi karena hanya cara ini lah yang bisa kita gunakan untuk menghentikan penyebaran COVID-19. Apabila memang sudah ditemukan vaksin dan sudah membuat orang kebal terhadap penyakit ini kita tidak perlu menghindar dari COVID-19 karena kita sudah mendapat vaksin dan kebal. Namun kenyataannya sampai saat ini belum ada vaksin, sehingga belum ada orang yang kemudian bisa mendapatkan kekebalan terhadap penyakit ini. Oleh karena itu cara satu satunya adalah mari kita hindari, mari bersama sama melindungi diri sebagai basis kekuatan untuk memutus rantai. Ini lah yang menjadi tantangan besar kita karena akhirnya keluarga lah yang menjadi kunci, bagaimana keluarga bisa melindungi dirinya apabila ini dilakukan oleh semua keluarga yang ada di tanah air maka kita akan cepat menangani ini.

Saudara saudara ini hal yang mendasar dari evaluasi dalam seminggu terakhir ini. Oleh karena itu akan kami laporkan bagaimana kinerja kita pada hari ini, jumlah spesimen yang kita periksa sampai dengan hari ini terakumulasi adalah 158.273 spesimen. Pemeriksaan dilakukan melalui dua metode yaitu menggunakan real time PCR sebanyak 157.769 spesimen, dengan menggunakan tes cepat molekuler TCM sebanyak 504 spesimen. Spesimen ini kita ambil dari 113.452 orang. Hasil yang kita dapatkan adalah dari pemeriksaan menggunakan PCR kita mendapatkan hasil positif 13.879 dari TCM mendapatkan hasil 153 orang sehingga total hasil positif yang didapatkan adalah 14.032 orang. Total hasil negatif yang kita dapatkan adalah 99.420 orang. Kasus yang akumulasi yang kita pantau untuk ODP sebanyak 248.690 orang, PDP 30.317 akumulasinya. Kemudian konfirmasi positif yang kita dapatkan pada hari ini sebanyak 387 sehingga totalnya menjadi 14.032. Kemudian kasus sembuh kita dapatkan tambahan hari ini 91 orang sehingga total menjadi 2.698 orang, meninggal 14 orang sehingga total menjadi 973 orang. Kemudian 373 kabupaten kota terdampak di 34 provinsi.

Saudara saudara mari kita cermati angka-angka ini inilah gambaran gambaran kita apakah kita telah melaksanakan dengan baik kebiasaan untuk mencuci tangan dengan menggunakan sabun, dengan memakai masker, menjaga jarak, dan tetap berada di rumah. Ini lah jawaban yang mungkin bisa kita jawab masing masing oleh karena itu tidak ada pilihan buat kita hanya satu patuhi seluruh langkah langkah untuk memutuskan rantai penularan ini. Tetap di rumah, tidak melakukan perjalanan ke mana pun, tidak mudik, sekali lagi tidak mudik, kita tidak akan bisa memberikan jaminan bahwa di sepanjang perjalanan kita tidak akan tertular dengan kasus ini. Mari bersama sama untuk tidak mengambil risiko. Permasalahan ini adalah permasalahan bersama karena satu orang saja sakit dan berada di tengah tengah masyarakat maka dia akan menjadi sumber penularan bagi masyarakat yang lain. Oleh karena itu tenggang rasa kita penting, saling meningkatkan mutlak, gotong royong jangan pernah diberhentikan.

Saudara saudara sekalian ini permasalahan kita, ini hanya kita yang bisa menyelesaikan oleh karena itu mari kita lindungi diri kita, mari kita lindungi keluarga kita, mari kita lindungi lingkungan kita, hanya ini yang bisa kita lakukan dan kita pasti bisa melakukan Pemerintah, masyarakat, tokoh agama, tokoh adat semuanya bahu membahu untuk melawannya. Oleh karena itu tidak ada ruang bagi siapapun untuk kemudian tidak melakukan aksi bersama kita untuk menghadapi pandemi COVID-19. Saudara-saudara yakinlah kita pasti bisa, kita pasti bisa. Terima kasih. Selamat sore.

Halaman 2 dari 3
(yld/zlf)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads