PT Kereta Api Indonesia (KAI) merespon keluhan warga perihal layanan refund tiket mudik secara online yang dinilai tidak efektif. Kepala Humas PT KAI Daop I Eva Chairunisa menjelaskan ada beberapa kemungkinan kendala refund secara online tersebut terjadi.
"Pertama, tiket dibelikan di akun KAI Access orang lain. Lalu, tidak punya rekening bank yang telah bekerjasama (BNI, BRI, Bank Mandiri, BCA, CIMB Niaga), serta nama di rekening bank tidak sesuai dengan nama di tiket. Kemudian, bisa juga disebabkan akibat calon penumpang tidak mengisi kode booking dengan tepat, serta data salah satu penumpang di tiket tidak sesuai dengan akun yang teregistrasi," kata Eva ketika dihubungi, Sabtu (9/5/2020).
Eva menambahkan, salah satu hal penting yang harus diperhatikan masyarakat ketika hendak melakukan refund tiket kereta api secara online lewat aplikasi KAI Access adalah, adanya kesamaan antara nomor identitas diri (KTP) yang diregistrasi di KAI Access dengan nomor identitas yang akan dibatalkan pada tiket.
"Jadi, misalnya pakai nomor KTP saya berarti registrasi di KAI Access juga harus pakai KTP saya. Itu pertama yang harus diperhatikan. Setelah masuk di akun KAI Access secara otomatis nanti ada step-step pembatalannya di situ," tutur Eva.
"Terpenting nomor identitas yang didaftarkan pada akun aplikasi KAI Acces harus sesuai dengan nomor identitas pemesan tiket. Bahkan, pembatalan melalui KAI Access juga bisa untuk membatalkan tiket lainnya yang masih memiliki satu kode booking," sambungnya.
Eva kemudian menjelaskan beberapa langkah sederhana dalam melakukan pembatalan tiket menggunakan aplikasi KAI Access. Setelah calon penumpang masuk di aplikasi KAI Access, maka langkah berikutnya diharapkan memilih menu pembatalan pada salah satu tiket kereta api yang ingin dibatalkan.
"Setelah itu pilih penumpang yang akan dibatalkan dan isi data akun bank untuk pengembalian dana. Pengembalian dana akan diberikan 100 persen, meskipun secara tampilan terdapat biaya pembatalan 25 persen. Setelah proses pembatalan selesai, periksa tiket yang telah dibatalkan pada halaman riwayat," ujarnya.
Eva menjelaskan, proses refund secara online uang calon penumpang akan dikembalikan melalui transfer. Dia menuturkan untuk pengembalian tiket di masa angkutan Lebaran dari 14 Mei hingga 4 Juni 2020, maka akan memakan waktu selama 3 hari kerja.
Lebih lanjut, dia mengatakan dari bulan Maret hingga 9 Mei 2020, pihaknya telah mencatat total pembatalan tiket di Daop I Jakarta mencapai 297.114 tiket. Eva juga mengatakan bagi masyarakat yang masih ragu terkait mekanisme refund secara online, maka disarankan untuk menghubungi terlebih dahulu hotline PT KAI di nomor 021-121.
Untuk diketahui, sebelumnya terdapat seorang warga Setiabudi bernama Imron yang terpaksa harus keluar rumah untuk melakukan proses refund tiket Lebaran di Stasiun Gambir. Dia mengatakan terpaksa melakukan pembatalan secara langsung di stasiun karena selama dua pekan pembatalan yang dilakukannya secara online lewat aplikasi KAI Access tidak membuahkan hasil.
"Iya katanya dari KAI Access kan bisa, tapi nyatanya sampai sekarang enggak bisa. Katanya tinggal masukin email pendaftaran, lalu harusnya muncul tiket yang kita beli dan bisa langsung cancel. Tapi buktinya enggak bisa nih," jelas dia.
Imron yang datang ke Stasiun Gambir bersama istrinya ini berharap layanan pengembalian tiket bisa dilakukan secara online. Hal itu untuk meminimalisir warga pergi ke luar rumah di tengah pandemi virus Corona.
"Ya harusnya lebih efektif, kalau memang bisa online harusnya cepat ya cepat. Jadi gimana caranya masyarakat tidak keluar rumah di saat seperti ini," imbuhnya.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini