Penyanyi campursari legendaris Didi Kempot meninggal dunia pekan ini di RS Kasih Ibu, Solo, karena henti jantung. Kepergian pria bernama asli Dionisius Prasetyo itu sontak mengagetkan dan mengundang belasungkawa banyak kalangan.
Didi masuk rumah sakit pada Selasa (5/5/2020) pukul 07.25 WIB dalam kondisi tidak sadar dan dibawa ke instalasi gawat darurat (IGD). Petugas berupaya memberikan tindakan medis, tapi nyawa penyanyi kelahiran 31 Desember 1966 itu tidak tertolong.
Kabar duka itu dengan cepat tersebar di media sosial. Bukan hanya para penggemar, para pejabat pemerintah, termasuk Presiden Joko Widodo (Jokowi), turut merasa kehilangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal itu disampaikan Jokowi lewat akun Instagram-nya. Jokowi mengunggah foto bersama sang Istri Iriana Jokowi dan Didi Kempot.
"Saya mengikuti 'konser amal dari rumah' Mas Didi Kempot, Sabtu 11 April lalu, yang digelar untuk mengumpulkan donasi bagi penanganan pandemi COVID-19," tulis Jokowi, seperti dilihat detikcom, Selasa (5/5).
"Lewat konser itu, Mas Didi Kempot telah ikut membantu pemerintah daerah agar para warga tak mudik demi memutus rantai penularan virus ke kampung halaman," lanjut Jokowi.
Jokowi menyampaikan dukacita mendalam kepada keluarga Didi Kempot dan seluruh Sobat Ambyar--sapaan fans Didi Kempot.
"Selamat jalan 'the godfather of broken heart'," imbuh Jokowi.
![]() |
Sosok Didi Kempot juga dianggap berjasa dalam penanganan wabah Corona (COVID-19). Peran Didi Kempot dinilai tidak kalah penting dengan sosok pejuang di era kemerdekaan maupun pahlawan kemanusiaan, seperti dokter karena membantu menyerukan tindakan disiplin diri kepada masyarakat.
"Mas Didi, saya Doni Monardo Ketua Gugus Tugas, menyampaikan ucapan terima kasih kepada Mas Didi, yang telah ikut berpartisipasi dalam membantu masyarakat kita," ucap Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Doni Monardo melalui video singkat di Instagram resmi BNPB Indonesia, @bnpb_indonesia, pada Selasa (5/5/2020).
Tak hanya di media sosial, rumah sakit dan kediaman Didi Kempot juga didatangi pejabat daerah. Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo langsung mendatangi rumah sakit usai mendapat kabar duka itu.
Rudy mengaku kaget atas berpulangnya sang maestro. Karena hari sebelumnya, dia masih berkomunikasi lewat telepon.
![]() |
Salah satu kenangan terakhirnya bersama Didi Kempot ialah saat diminta ikut dalam pembuatan video klip lagu 'Ojo Mudik'. Rudy dan Didi sama-sama berpesan agar perantau tidak perlu mudik dan mengajak melakukan pencegahan penyebaran virus Corona (COVID-19).
Guru mengaji Presiden Joko Widodo, KH Abdul Karim, pun turut melayat ke rumah sakit. Dia mengungkap fakta-fakta kereligiusan Didi Kempot yang belum pernah terungkap.
"Empat hari yang lalu saya ketemu beliau, telepon-teleponan, sebelum Ramadhan sempat ke pondok. Alhamdulillah akhir-akhir ini beliau dekat dengan urusan agama," kata Gus Karim.
Saat prosesi pemakaman, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo memberikan penghormatan terakhir pada Didi Kempot. Ia ikut menghantarkan sang maestro campursari hingga ke peristirahatan terakhir.
Ganjar menyebut Didi Kempot sebagai seorang seniman yang tidak pernah lupa akan asal usulnya. "Model seniman ndeso, begitu yang dia selalu merintis dari bawah dan tidak pernah lupa akan asal muasalnya," terang Ganjar kepada wartawan di pemakaman umum Desa Majasem, Kecamatan Kendal, Ngawi, Selasa (5/5).
Di luar kesibukannya sebagai seniman, Didi Kempot juga peduli dengan dunia kesehatan. Dia kerap mendonorkan darahnya di Palang Merah Indonesia (PMI).
"PMI merasa kehilangan dengan kepergian Mas Didi Kempot. Almarhum memiliki jiwa sosial yang tinggi. Senang membantu sesama. Itu dibuktikan dengan menjadi pendonor darah yang aktif," kata Sekjen PMI Sudirman Said dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan, Selasa (5/5).
Sudirman mengatakan Didi Kempot tercatat sebagai pendonor darah aktif PMI. Setiap tiga bulan sekali, pelantun lagu Cidro itu mendonorkan darahnya. Bahkan Didi Kempot juga mendapat penghargaan pin emas dari PMI provinsi maupun pusat.
![]() |
Sebelum meninggal, Didi Kempot sempat menitipkan banyak pesan untuk orang terdekatnya. Termasuk pesan untuk kedua anak Mamik Prakoso.
Mamik Prakoso adalah kakak Didi Kempot yang lebih dahulu meninggal pada 3 Agustus 2014. Mamik dan Didi Kempot sama-sama meninggal pada usia 53 tahun.
Pesan disampaikan oleh Didi Kempot saat kedua anak Mamik meminta doa restu ingin terjun ke dunia seni hiburan.
Permohonan doa restu dari kedua anak Mamik tersebut terjadi sebelum Didi Kempot berangkat kerja ke Solo pada Minggu (3/5). Saat itu Didi Kempot memberikan peringatan bahwa bekerja di dunia seni sangatlah berat.
"Dibilangin Bapak (Didi Kempot) kalau jadi seniman itu berat, bilang itu. Pokoknya sampai gimana pun ya harus (berjuang)," ucap istri pertama Didi Kempot, Putri, kepada detikcom di rumah tinggalnya, Kamis, (7/5).