Kementerian Luar Negeri (Kemlu) telah meminta keterangan dari Duta Besar Republik Rakyat Tiongkok (RRT) untuk Indonesia terkait kasus pelarungan dan dugaan eksploitasi WNI yang menjadi ABK di kapal Long Xing 626. Pembahasan kasus itu akan diteruskan ke otoritas China melalui Kedutaan Besar RI di Beijing.
"Komunikasi antara Kemlu dengan Dubes RRT di Jakarta akan ditindaklanjuti oleh Dubes RI di Beijing," kata juru bicara Kemlu Teuku Faizasyah saat dihubungi detikcom, Jumat (8/5/2020).
Dihubungi terpisah, Duta Besar RI untuk China, Djauhari Oratmangun mengatakan akan menindaklanjuti hasil pembicaraan Kemlu dengan Dubes RRT. Pembahasan kasus itu hingga kini masih terus berlanjut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Iya, sudah saya tindak lanjuti dan lapor ke Jakarta hasilnya. Masih akan berlanjut lagi tindak lanjutnya, kira-kira begitu. Hasilnya nanti tanya Kemlu saja ya karena masih berlanjut," ujar Dubes Djauhari.
Seperti diketahui, kapal penangkap ikan dari China, Long Xing 629, disorot karena membuang jenazah tiga ABK WNI. Kapal tersebut diduga melakukan eksploitasi terhadap para pekerjanya. Ada 15 ABK WNI lain yang berhasil selamat dengan mencapai Busan, Korsel. Namun salah satu dari mereka meninggal.
Sebanyak 14 WNI ABK Long Xing 626 telah dipulangkan ke Tanah Air pada Jumat (8/5) dari Korea Selatan. Kemlu akan meminta keterangan kepada para ABK itu. Bareskrim Polri menyatakan juga akan ikut menyelidiki dugaan tindak pidana perdagangan orang (TPPO).
Komnas HAM menduga adanya eksploitasi ABK WNI di kapal China. Komnas HAM meminta Menlu Retno Marsudi untuk mendesak otoritas China melakukan investigasi.
"Pertama, Kemenlu mesti mendesak otoritas China untuk menginvestigasi dugaan eksploitasi tersebut, bahkan kemungkinan telah terjadinya perdagangan manusia. Kedua, jika mengikuti keterangan ABK yang selamat, perlu diselidiki juga perlakuan tidak manusiawi terkait makanan,minuman dan pelayanan kesehatan selama bekerja," kata Ketua Komnas HAM, Ahmad Taufan Damanik ketika dihubungi, Kamis (7/5).
Kemlu Masih Selidiki Dugaan Eksploitasi ABK WNI di Kapal China:
(azr/zak)