.webp)
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi melarang warga melakukan mudik lokal. Artinya, warga dilarang berpergian ke luar Kota Bekasi, meski masih dalam lingkup Jabodetabek.
"Nah, kalau ke Depok kan ke luar kota, berarti juga dilarang, apalagi ke Bogor," ujar Rahmat Effendi kepada wartawan, Jumat (8/5/2020).
Rahmat menyebut hal itu dilakukan guna menekan penyebaran virus Corona. Rahmat tak melarang warganya untuk berpergian sepanjang itu masih dalam wilayah Kota Bekasi. Namun warga tetap diimbau untuk menjaga jarak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Umpamanya mudik kalau dari Rawa Panjang ke Pekayon itu masih bisa sepanjang menjaga physical distancing-nya atau menjaga jarak," kata Rahmat.
Namun, jika tidak ada urusan yang sangat urgen, masyarakat diimbau agar tidak bepergian.
"(Kalau ke luar kota) Hanya untuk lebaran, tentunya yang tidak jadi substansi mending nggak usah, kan aturan seperti itu," ungkapnya.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memberikan izin transportasi beroperasi ke luar daerah di tengah pandemi virus Corona mulai hari ini. Kebijakan transportasi ini merupakan turunan dari Peraturan Menteri Nomor 25 Tahun 2020 tentang Pengendalian Transportasi selama Musim Mudik Idul Fitri 1441 H dalam rangka Pencegahan Penyebaran COVID-19.
Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 mengeluarkan edaran mengenai Kriteria Pembatasan Perjalanan Orang dalam Rangka Percepatan Penanganan COVID-19. Sejumlah kriteria orang mendapatkan pengecualian dan diperbolehkan melakukan perjalanan dalam masa pandemi ini.
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Doni Monardo mengatakan kriteria orang tersebut dari TNI dan Polri, pegawai BUMN, ASN, lembaga usaha, yang semuanya berkaitan dengan penanganan COVID-19, dan sejumlah kriteria masyarakat lainnya.
(isa/mei)
