Rektor Universitas Sumatera Utara (USU) Runtung Sitepu mengatakan pihaknya kesulitan mendapatkan reagen untuk keperluan tes sampel virus Corona. Runtung mengatakan pihaknya sudah memesan ribuan reagen namun belum bisa terpenuhi karena banyaknya permintaan.
"RS USU sudah memiliki kelengkapan tim medis dan alat-alat yang diperlukan, seperti empat unit Polimere Chain Reaction (PCR) di mana dua di antaranya sudah disiapkan untuk tes swab pasien ODP dan PDP COVID-19. Akan tetapi, kendalanya ada pada kesulitan untuk mendapatkan reagensia, yang merupakan bahan baku pengujian sampel swab," kata Runtung kepada wartawan, Jumat (8/5/2020).
Dia mengatakan dari 1.000 reagen yang dipesan, baru 60 reagen yang diterima. Namun, kata Runtung, pihak RS USU terbantu dalam melakukan uji swab setelah ada bantuan reagen dari Litbangkes.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dari 1.000 pesanan reagensia RS USU itu, baru dikirimkan sekitar 60 reagensia untuk tes swab 33 pasien. Sejak itulah (16 April 2020) kami mulai bekerja untuk memeriksa 40 sampel dan terus bekerja hingga saat ini. RS USU juga sangat terbantu setelah kembali menerima bantuan 10.000 reagensia dari Litbangkes," ujarnya.
![]() |
Runtung juga mengatakan saat ini RS USU menyelesaikan pembangunan gedung isolasi dengan kapasitas lima pasien Corona. Dia menargetkan ruang isolasi bisa digunakan pekan depan.
"Gedung untuk ruang isolasi juga sudah selesai dan mudah-mudahan siap difungsikan dalam seminggu ke depan, dengan kapasitas lima pasien COVID-19," ucap Runtung.
Ridwan Kamil: Jabar Sudah Bisa Produksi Kit Reagen PCR Mandiri:
Hingga Kamis (7/5), laboratorium PCR di RS USU telah memeriksa 541 sampel terkait Corona. Dari 541 sampel itu, ada 50 sampel yang dinyatakan positif virus Corona.
"Laboratorium RS USU sudah memeriksa 541 sampel atau spesimen yang tersebar di seluruh daerah di Sumut. Dengan catatan hingga kini, jumlah pasien yang dinyatakan positif dari sini sebanyak 50-an orang," kata Ketua Tim Lab Pemeriksa COVID-19 RS USU, Dewi Indah Sari Siregar.
Dewi mengatakan masyarakat juga bisa datang langsung jika mencurigai dirinya terinfeksi virus Corona. Nantinya, masyarakat yang datang bakal diperiksa oleh tim khusus.
"Kalau dia curiga, boleh datang ke Puskesmas. Nanti Puskesmas yang screening. Kalau mau datang langsung, kita buka dari jam 10.00-12.00 WIB untuk screening dan swab," katanya.
"Sampai sekarang RS USU tidak menarik biaya untuk masyarakat. Keseluruhan biaya ditanggung USU, Mendikbud dan bantuan pusat serta Pemprov Sumut," tambahnya.
Dewi juga mengatakan pihaknya kesulitan mendapat reagen untuk tes swab terkait Corona. Dia mengatakan jika yang diperoleh adalah reagen jenis baru, maka pihaknya harus melakukan uji coba ulang lagi.
"Mulai dari VTM, kit ekstraski dan kit PCR. Jadi reagen (reagensia) ini yang memang susah mendapatkannya. Punya uang pun belum tentu bisa dapat. Kemudian jika ada reagen jenis baru kita harus ulang uji coba lagi. Kalau sesuai dan dianggap baik, baru kita tangani pasien," tuturnya.