Sebanyak 14 anak buah kapal (ABK) WNI dari kapal berbendera China, Long Xing 626, yang melarung jenazah ABK ke laut, pagi ini diterbangkan ke tanah air. Menlu Retno Marsudi sempat menelepon para ABK tersebut sesaat sebelum mereka berangkat.
"Pagi ini, Jumat 8 Mei 2020, Menlu Retno Marsudi sempat bicara melalui telepon dengan 14 ABK WNI eks kapal Long Xing 629 yang sedang berada di Bandara Incheon menjelang keberangkatan mereka ke Tanah Air," ungkap Dubes Korea Selatan untuk RI Umar Hadi kepada wartawan, Jumat (8/5/2020).
"Ke-14 ABK tersebut dalam keadaan sehat dan sudah berangkat dengan Garuda Indonesia," tuturnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Umar juga membagikan video saat ke-14 ABK itu menerima telepon Retno lewat ponsel petugas KBRI Seoul. Retno memastikan kondisi mereka sehat.
"Pagi, saya Retno Marsudi. Gimana, semua sehat?" kata Retno melalui sambungan telepon.
"Sehat, Bu," jawab para ABK yang mendengar Retno dari pengeras suara ponsel.
"Alhamdulillah, teman-teman dari Seoul, dari KBRI, membantu teman-teman ABK semua, ya. Mudah-mudahan nanti semuanya sehat sampai di sini," jawab Retno.
Retno mengatakan nantinya pihak Kemlu akan meminta keterangan para ABK tersebut untuk mengetahui peristiwa perbudakan yang dilakukan kapal tersebut.
"Nanti, kalau (semuanya) sudah tiba di Tanah Air, mungkin kita akan tanya mengenai pengalaman yang ada di kapal," kata Retno.
Retno juga memastikan para ABK itu sudah menyelesaikan urusannya dengan pihak kepolisian Korea.
"Sama polisi Korea sudah," tutur salah satu ABK.
Seperti diketahui, kapal penangkap ikan dari China, Long Xing 629, disorot karena membuang jenazah tiga ABK WNI. Kapal tersebut diduga melakukan eksploitasi terhadap para pekerjanya.
Ada 15 ABK WNI lain yang berhasil selamat dengan mencapai Busan, Korsel. Namun salah satu dari mereka meninggal.
Respons Menteri KKP soal Dugaan Eksploitasi ABK WNI di Kapal China: