Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum meminta masyarakat disiplin menerapkan protokol kesehatan dan mengikuti peraturan pemerintah selama pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Jawa Barat. Menurutnya, kedisiplinan warga menjadi kunci keberhasilan PSBB tingkat provinsi. Maka dari itu, ia berharap warga Jabar patuh pada anjuran pemerintah, seperti tidak mudik, beribadah di rumah, menghindari kerumunan, dan selalu menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
"Apa artinya PSBB kalau masih ada pelanggaran? Jadi, ada manfaat atau tidaknya PSBB, kembali ke kepatuhan kita. Maka demi kepentingan kita bersama, mari kita patuhi anjuran pemerintah," ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (6/5/2020).
Ia mengatakan PSBB di kawasan Bodebek (Kab/Kota Bogor, Kab/Kota Bekasi, Kota Depok) dan Bandung Raya (Kota Bandung, Kab Bandung, Kota Cimahi, Kab Bandung Barat, Kab Sumedang) dinilai berhasil mengurangi kasus COVID-19. Terkait hal tersebut, ia berharap penurunan ini dapat terjadi di 27 kabupaten/kota di Jabar. Selain itu, Uu juga mengajak masyarakat agar menjadikan bulan suci Ramadhan sebagai momentum untuk berupaya melawan COVID-19.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di bulan Ramadhan, kita ikhtiar lahir dan batin, perbanyak berdoa, mengaji dan aktivitas positif lainnya, serta berdoalah supaya pandemi COVID-19 cepat berlalu," ungkapnya.
Uu meminta para tokoh masyarakat, agama, juga para pemuda di daerah untuk ikut serta mengedukasi warga, agar disiplin menerapkan protokol kesehatan saat PSBB tingkat provinsi berlangsung.
"Di lapangan masih ada masyarakat yang mau mudik, banyak yang lewat checkpoint dikembalikan, atau diberi tindakan tilang oleh kepolisian. Ada pula yang dengan modus pakai ambulans (pelat hitam), pakai kendaraan tertentu, tapi polisi bisa mengetahui dan mengambil tindakan," katanya.
Uu juga meminta masyarakat Jabar untuk mematuhi protokol kesehatan demi memutus rantai penyebaran COVID-19.
"Harapan kami kepada masyarakat mari kita cegah putus mata rantai COVID-19, di antaranya dengan mematuhi protokol kesehatan, apalagi dengan adanya PSBB," imbuhnya.
Kepala Dinas Perhubungan Jabar Heri Antasari mengatakan, pihaknya sudah memetakan beragam jenis modus baru untuk mudik.
"Modus penyelundupan penumpang di dalam kendaraan barang pun menjadi hal yang diantisipasi oleh Dishub saat PSBB," katanya.
Di setiap titik pengecekan, terutama di daerah perbatasan, petugas akan memeriksa seluruh kendaraan besar, baik barang maupun derek, guna memastikan tidak ditumpangi pemudik.
Selain itu, pengecekan juga dilakukan guna menghindari modus seperti pemudik yang memakai ambulans, kendaraan barang., atau pun kendaraan pribadi yang dinaikkan ke kendaraan derek serta modus-modus lainnya.
"Yang paling canggih pemudik itu mengirimkan dulu barang bawaan mereka pakai jasa ekspedisi, lalu dia pergi cuma pakai tas kecil supaya tidak seperti mau mudik. Tapi tetap ketahuan petugas di check point," ucapnya.
Terkait kegiatan pemeriksaan ini, Heri mengatakan petugas akan tetap memperhatikan protokol yang berlaku dalam berinteraksi dengan pemudik.
"Karenanya perlu waktu dan energi dari petugas di lapangan juga memperhatikan risiko saat berinteraksi dengan pemudik," tambahnya.
(prf/ega)