Pernyataan Lengkap Pemerintah soal 12.438 Positif Corona, Sembuh 2.317 Orang

Pernyataan Lengkap Pemerintah soal 12.438 Positif Corona, Sembuh 2.317 Orang

Tim detikcom - detikNews
Rabu, 06 Mei 2020 17:22 WIB
Achmad Yurianto
Achmad Yurianto (Foto: dok. BNPB)
Jakarta -

Pemerintah menyampaikan perkembangan kasus virus Corona (COVID-19) di Indonesia. Sampai hari ini, sebanyak 12.438 kasus positif terjadi di Indonesia.

"Saudara-saudara, berkaitan dengan hari ini, kita telah melakukan pemeriksaan spesimen sebanyak 128.383 spesimen dari 92.976 orang. Kasus positif bertambah 367 sehingga menjadi 12.438 orang," ucap juru bicara pemerintah untuk penanganan Corona Achmad Yurianto dalam siaran di akun YouTube BNPB, Rabu (6/5/2020).

Ada penambahan kasus sembuh di Indonesia, sehingga total kasus sembuh adalah 2.317. Namun ada juga penambahan kasus meninggal sehingga menjadi 895 orang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kasus sembuh bertambah 120 orang sehingga menjadi 2.317 orang. Kasus konfirmasi meninggal bertambah 23 orang sehingga bertambah menjadi 895 orang," kata Yuri.

Berikut adalah pernyataan lengkap dari pemerintah:

ADVERTISEMENT


Selamat sore sekalian, pada hari ini kami akan tetap menyampaikan update dari perkembangan kinerja Gugus Tugas Nasional dalam rangka percepatan penanganan COVID-19 yang datanya kami himpun dari seluruh gugus tugas di provinsi dan kemudian kita kompilasi terkait dengan kinerja sampai hari ini.

Sejak WHO, deklarasikan dunia dalam situasi pandemi COVID-19, presiden membentuk Gugus Tugas pada 13 Maret dan ditindaklanjuti dengan gugus tugas rupa di tingkat provinsi kabupaten dan kota.

Pemerintah menyatakan pandemi COVID adalah bencana nasional yang harus menempatkan semua unsur yang berada di negara ini, baik pada kelompok penyelenggara negara, baik yang berada di masyarakat, maupun yang ada di dunia usaha, untuk bersama-sama terpadu dalam satu sistem terkoordinasi dan terintegrasi dan terkoordinasi menangani COVID-19 ini.

Arahan dalam strategi COVID 19 ini sudah dilakukan dan ditegaskan oleh Presiden, di antaranya adalah melaksanakan pemeriksaan secara masif, ini menjadi komponen yang penting, karena salah satu penyebab dari sebaran COVID-19 di tengah masyarakat adalah adanya kasus positif yang berada di masyarakat. Kita harus secara masif mencari kasus ini dan melakukan isolasi. Saat ini kita sudah melakukan tes di banyak sekali laboratorium kapasitas kita akan kita kejar menuju 10 ribu sampai per hari dan dinamika menuju ke sana terus kita kejar mudah-mudahan dalam waktu cepat kita menuju ke 10.000 sampel atau spesimen bisa kita periksa.

Kita didik masyarakat, di samping dalam rangka menjalankan kebijakan untuk menjaga jarak, menghindari kerumunan, diupayakan tidak keluar dari rumah. Maka di dalam konteks untuk mendapatkan layanan konsultasi di bidang kesehatan maka promosi kesehatan melalui telemedicine kita gunakan. Sudah lebih dari 300 ribu orang memanfaatkan layanan online ini. Ini akan kurangi risiko bagi terpaparnya penyakit di saat melaksanakan antrean atau pada saat menuju rumah sakit karena kita tidak bisa menjaga sepenuhnya kontak dekat.


Ini penting konsultasi medis terkait penyakit lainnya. Sebagai contoh penyakit tidak menular kronis yang diderita oleh sebagian saudara kita secara terus-menerus harus melaksanakan konsultasi medis. Ini yang kita siapkan melalui layanan telemedicine.

Pandemi ini berdampak pada bukan hanya masalah kesehatan tapi juga masalah lain. Kita sadari ini menimbulkan banyak kesulitan yang diderita kepada saudara kita karena kehidupan ekonomi mereka terputus kemudian juga kesempatan untuk bekerja juga berkurang dan sebagainya.

Untuk membangun jaringan pengaman sosial, diperlukan data akurat, transparan, terkait dengan dampak yang ditimbulkan, di samping juga diperlukan penjelasan kepada masyarakat yang detail tentang konflik ini dengan berbagai media baik website resmi, melalui saluran lain, oleh karena itu, kita harus mengikuti ini. Dan ini, upaya paling baik untuk menghindari berita yang menyesatkan yang yang kemudian tidak tidak bisa dipertanggungjawabkan dan hanya menimbulkan kegelisahan.

Baru saja kita mendengar upaya penegakan hukum yang dilakukan oleh Kepolisian Republik Indonesia terkait dengan pelanggaran-pelanggaran. Bukan hanya terkait pelanggaran mudik tapi juga terkait dengan pelanggaran pelanggaran disiplin pelaksanaan PSBB.


Ini sudah menjadi komitmen kita bersama untuk menyelesaikan masalah ini. Ada jaminan kebutuhan masyarakat untuk bahan pokok harus selalu tersedia, oleh karena itu ketersediaan logistik, kemudian jaminan supply, atau jaminan distribusi mulai dari sentra atau dari pusat sampai ke daerah harus berjalan dengan baik. Karena ini, salah satu bagian dari ini, menjadi salah satu bagian dari penguatan jaringan pengaman sosial kita.

Stimulus ekonomi telah diberikan oleh pemerintah kepada masyarakat yang terdampak. Ini semata-mata agar masyarakat bisa menjalankan hidupnya dengan wajar dengan tenang, sehingga keinginan bersama kita untuk kemudian memutuskan rantai penularan COVID-19 ini bisa dilaksanakan dengan baik.

Ini penting dan kita yakinkan bahwa kebutuhan perawatan, dan sebagainya, disiapkan oleh pemerintah. Oleh karena itu, saudara-saudara sekalian COVID-19 ini bisa dicegah dengan kedisiplinan yang kuat, dengan semangat gotong-royong yang tidak terhenti. Telah banyak sekali relawan yang bekerja membantu kita ada beberapa petugas kesehatan, ada perawat perempuan yang bersedia menjadi relawan sebagai ambulans, bahkan rangkap sebagai pengemudi ambulans, bahkan yang bersangkutan adalah perawat dari Maluku Utara, Halmahera. Kemudian beberapa juga perawat anggota militer, anggota kepolisian, yang kemudian menjadi relawan di Rumah Sakit Wisma Atlet, di RS Pulau Galang.


Semua bentuk kepedulian dalam rangka memberikan layanan terbaik. Oleh karena itu, inilah contoh yang harus kita teladani, merekalah yang kemudian rela meninggalkan keluarga, berjuang untuk kita, untuk masyarakat dalam rangka untuk merawat kasus COVID yang membutuhkan layanan rawat.

Ini peran kita untuk tetap berada di rumah, tidak keluar rumah, karena bagaimanapun juga, ini yang menjadi beban layanan yang lebih besar untuk rumah sakit. Oleh karena itu, dengan kita tidak melanggar ketentuan, maka sebenarnya risiko untuk penularan juga menurun. Kita bisa melakukan banyak kegiatan dalam rangka mencegah penularan COVID, yang pertama adalah ini mudah-mudahan bisa kita ubah, gaya hidup membiasakan untuk mencuci tangan tentunya dengan menggunakan sabun dan air mengalir, bukan karena virus yang mati tapi juga bakteri lain yang dapat menimbulkan penyakit akan bisa kita bersihkan. Ini gaya hidup baru yang harus kita pertahankan seterusnya.


Dengan semakin banyaknya kasus, apalagi kasus orang tanpa gejala, jadi potensi penularan cukup besar. Kita tidak akan pernah tahu siapa mereka, karena secara fisik kita tidak akan bisa membedakan. Karena itu tetap tinggal di rumah, tidak keluar rumah, tidak berpergian, dan tidak mudik.

Sekali lagi, tidak mudik. Ini adalah kebijakan paling baik sepanjang komitmen kita untuk bersama-sama, kita memutuskan rantai penularan ini dan inginkan secepatnya kita bisa pulih dalam kondisi yang relatif normal, hanya ini jawabannya, hanya ini jawaban nya, tidak diperlukan banyak sekali aturan. PSBB adalah senjata bagi kita semuanya untuk bisa mengendalikan Penyakit ini.

Kita membatasi aktivitas sosial kita masing-masing dengan tetap tinggal di rumah, tidak keluar rumah, tidak melakukan perjalanan, tidak mudik, ini adalah senjata yang paling benar, yang paling baik, sehingga kita melakukan itu bukan dipaksa aturan, tapi kesadaran kita agar tidak sakit. Kita tidak ada yang bisa memberikan jaminan keluar rumah itu tidak tertular orang lain. Kita bisa saja bertemu dengan orang tanpa gejala. Kita bisa kontak dekat dengan orang tanpa gejala di fasilitas umum selama kita melakukan perjalanan, selama kita di luar rumah. Oleh karena itu, ini menjadi penting karena kita memiliki tanggung jawab untuk menjaga keluarga kita secara keseluruhan.


Jika terpaksa keluar dari rumah, pilihlah anggota di rumah kita yang punya daya tahan tubuh baik imunitas yang baik, biar dia yang keluar. Tetapi batas waktunya, untuk hal yang sangat mendesak, Jangan naik kendaraan umum yang penuh sesak. Setelah itu semua selesai, kembali pulang, sesampai di rumah, segera lepaskan masker, cuci tangan, pakai air sabun, kalau perlu, mandi, bersihkan diri dengan baik.

PSBB bukan untuk mengatur kita, tapi untuk mengatur agar penyakit ini berhenti. Agar penyakit ini tidak menular lagi, agar kita tidak tertular penyakit ini. Ini hakikatnya.

Mari kita gunakan pembatasan sosial ini sebagai pembatasan aktivitas sosial kita masing-masing agar kemudian secara bersama-sama bisa memutuskan rantai penularan ini karena kita tahu manakala kemudian ada kelompok yang rentan, saudara kita yang usia lanjut usia, penyakit kronis akan fatal akibatnya bila terinfeksi COVID 19 ini.


Saudara-saudara, mari kita terus kita update pengetahuan kita pemahaman pemahaman kita tentang COVID melalui informasi yang benar banyak yang disiapkan oleh pemerintah.

Saudara-saudara, berkaitan dengan hari ini, kita telah melakukan pemeriksaan spesimen sebanyak 128.383 spesimen dari 92.976 orang. Kasus positif bertambah 367 sehingga menjadi 12.438 orang.

Kasus sembuh bertambah 120 orang sehingga menjadi 2.317 orang. Kasus konfirmasi meninggal bertambah 23 orang sehingga bertambah menjadi 895 orang. ODP akumulasi sejak awal Maret 240.726, dan sebagian besar lebih dari 200 ribu selesai pemantauan dan kondisi baik.

Kemudian PDP 26.932 orang, kami akumulasi data dari provinsi sebagian besar selesai penanganan dan ternyata bukan kasus COVID-19. Sebanyak 350 kabupaten/kota ini hampir semua kabupaten/kota sekarang terdampak. Tersebar luas 34 provinsi. Ini yang harus jadi perhatian kita bersama.


Upaya kita untuk menurunkan jumlah pasien yang tertular untuk menurunkan kasus yang meninggal ini hanya bisa berhasil manakala kita benar-benar patuh dan disiplin untuk bersama-sama menjalankan instruksi pemerintah. Dimulai dari tetap tinggal di rumah, gunakan masker, cuci tangan, jaga jarak, sampai dengan komunitas yang lebih besar dalam konteks PSBB. Hanya ini cara kita kalau mau menurunkan kasus ini, kita optimistis bisa kita lakukan bersama-sama karena kita yakin bahwa kita mampu melaksanakan gotong royong dan bersatu. Kita mampu untuk secara terus-menerus tanpa terputus melawan COVID-19. Kita memiliki komitmen kuat mulai dari pusat sampai ke daerah mulai dari pemerintah pusat sampai pemerintahan desa sampai ke RT/RW, keluarga. Kita mampu melakukan ini.

Saudara sekalian mari kita komitmen bersama untuk mengendalikan ini sehingga di bulan Agustus kita betul-betul bisa merasakan kemerdekaan kita dari tekanan pandemi COVID-19 ini. Perjuangan kita bukan orang lain yang bisa menyelesaikan masalah. Ini hanya kita dengan modal yaitu gotong-royong dan kebersamaan untuk peduli mematuhi ketentuan tentang bagaimana memutuskan rantai penularan ini. Saya yakin, kita semua yakin, dan dunia yakin bahwa kita bisa menyelesaikan ini karena kita lah yang bisa selamatkan keluarga kita.

Hanya kita yang bisa menyelamatkan bangsa kita. Hanya kita bisa menyelamatkan Indonesia. Kita yakin kita bisa, kita pasti bisa.

Halaman 2 dari 5
(aik/hri)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads