Warga di Cilegon Rugi Ratusan Juta Rupiah Imbas Banjir Bandang

Warga di Cilegon Rugi Ratusan Juta Rupiah Imbas Banjir Bandang

M Iqbal - detikNews
Rabu, 06 Mei 2020 16:19 WIB
Warga Cilegon masih bersih-bersih rumah setelah banjir bandang menerjang Senin (4/5) (M Iqbal/detikcom)
Warga Cilegon masih bersih-bersih rumah setelah banjir bandang menerjang Senin (4/5). (M Iqbal/detikcom)
Cilegon -

Banjir bandang yang terjadi di Cilegon, Banten, pada Senin (4/5) menyebabkan kerugian dan kerusakan. Warga di Tegal Wangi Kruwuk, Rawa Arum, Cilegon, bahkan merugi hingga ratusan juta rupiah.

Banjir merusak rumah hingga perabotan warga. Sisa-sisa lumpur masih harus disingkirkan meski banjir tak lagi ada. Harta benda warga hilang dan rusak.

"Kami hanya bisa pasrah. Bukan di rumah saya saja yang kayak begini, tapi mayoritas rumah warga lain mengalami hal serupa, bahkan ada yang lebih parah," kata warga setempat, Wahyu, di Cilegon, Rabu (6/5/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Warga Cilegon masih bersih-bersih rumah setelah banjir bandang menerjang Senin (4/5) (M Iqbal/detikcom)

Barang-barang warga, seperti sepeda motor dan peralatan rumah tangga, rusak dan tak bisa diselamatkan. Kini warga kesusahan untuk urusan MCK (mandi, cuci, kakus) karena kondisi rumahnya berantakan dihantam banjir.

"Mau mandi susah, karena mesin pompa air rusak, kulkas rusak, dan perabotan rumah tangga pun hanyut," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Ketua RT 03/07, Kelurahan Rawa Arum, Nasehudin, mengatakan banjir ini merupakan banjir terbesar yang dialami warga Kampung Tegal Wangi Kruwuk. Ketinggian banjir sempat mencapai hampir 2 meter atau setinggi leher orang dewasa.

"Tidak ada korban jiwa, tapi kerugian berupa materi sangat luar biasa," ujarnya.

Warga Cilegon masih bersih-bersih rumah setelah banjir bandang menerjang Senin (4/5). (M Iqbal/detikcom)

Beserta tim warga, ia telah memverifikasi data bahwa ada sekitar 70 rumah warga yang terdampak banjir dengan estimasi total kerugian Rp 505 juta. Hingga kini, tambahnya, banyak warga yang mengeluhkan kerusakan barang yang terhitung sangat besar. Namun, hingga kini belum ada pihak yang berkenan memberikan ganti rugi.

"Selain kebutuhan logistik, warga juga membutuhkan uang untuk memperbaiki barang-barang yang rusak dan kini terdata telah mencapai ratusan juta rupiah," tuturnya.

Menyikapi hal ini, lanjut Naseh, sebagian warga telah berupaya meminta pertanggungjawaban kepada salah satu pabrik yang selama ini dianggap menjadi salah satu penyebab utama terjadinya banjir rutin di permukiman warga tersebut.

"Sudah kami ajukan, tapi belum mendapat respons. Kami harap pihak terkait dapat memberikan solusi, termasuk pemerintah setempat," tutupnya.

Ini Bukti Derasnya Banjir di Cilegon, Mobil Sampai Hanyut:

(jbr/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads