Hidup menjadi seorang difabel bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan. Banyak orang yang memandang sebelah mata karena kekurangan fisik yang dimiliki oleh orang lain
Seperti Dzoel, salah seorang difabel dari Banyuwangi yang kesehariannya juga memiliki profesi sebagai seorang fotografer. Dzoel menceritakan bahwa dirinya kerap dianggap sebelah mata karena kekurangannya.
"Sebenarnya jadi persoalan kan om dalam membuat SIM itu. Karena bagaimanapun yang mengendarai kendaraan itu kan harus mempunyai SIM. Kami sudah mencoba membuat SIM, karena terlalu banyak persyaratan yang mungkin katanya masih belum ada aturan di undang-undang, atau yang lain sebagainya gitu jadi kami masih kesulitan membuat SIM," ujar Dzoel kepada Butet Kertaredjasa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dzoel pun mengungkapkan alasan kenapa ia belum bisa memperoleh SIM mungkin karena disabilitas yang dimiliknya. Akan tetapi ia dapat memahami keputusan polisi yang mungkin masih mengutamakan faktor keselamatan.
"Mungkin karena alasan Difabel itu om. Itu yang bikin sedikit jengkel sih. Tapi saya paham sih mungkin Polisi untuk memberikan SIM sebenarnya bisa, namun mereka kan memikirkan tentang keselamatan, tentang itu, tentang ini, dan sebagainya," ungkap Dzoel.
Terkait tentang permasalahan SIM ini, Dzoel pun tidak merasa sakit hati atas apa yang ia terima. Malah justru Dzoel ingin memperjuangkan hak para Difabel seperti dirinya yang memiliki masalah yang sama.
"Sakit hati tidak om, saya terima hal itu. Tapi next kedepan saya akan perjuangkan bagaimana teman-teman Difabel untuk mendapatkan SIM. Yang terpenting kan kelayakan mengemudi, bukan disabilitasnya," jelas Dzoel.
Dzoel pun menceritakan pengalaman unik dari dirinya selama menggeluti dunia fotografi. Seperti saat ia harus meyakinkan fotografer senior Darwis Triadi, bahwa dirinya dapat melakukan fotografi layaknya seorang yang tidak memiliki keterbatasan bahkan lebih cepat dari orang biasa.
Selain itu, banyak cerita inspiratif lainnya yang dibagikan oleh Bang Dzoel tentang kehidupannya sebagai Difabel. Cerita-cerita dari Dzoel tersebut, semuanya Anda dapat saksikan lebih lengkap dalam acara Blusukan Butet Kartaredjasa: Bang Dzoel Menembus Batas Keterbatasan.
Acara tersebut dapat dilihat dengan berlangganan paket Corona Care Mola TV. Ini adalah suatu program yang di mana Mola TV mengajak masyarakat untuk turut peduli melalui Corona Care, sebuah program yang bertujuan untuk membantu pemerintah melawan wabah virus COVID-19 di Indonesia.
Program ini dapat disaksikan juga dengan memberikan sumbangan yang beragam mulai dari Rp 0 hingga Rp 50.000. Nantinya setiap sumbangan tersebut akan digandakan Mola TV dan disalurkan kepada BNPB dan PMI untuk membantu perjuangan melawan wabah virus Corona.
(ega/ega)