Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi buka suara terkait viral kabar perawat pasien Corona di Sumut tidak digaji. Edy mengatakan kabar itu tidak benar.
"Kalau ada yang bilang tidak digaji, itu tidak benar," ujar Edy saat meninjau RS Martha Friska Medan, Selasa (5/5/2020).
Edy mengatakan gaji para perawat itu memang masih proses. Dia mengatakan seluruh tenaga medis yang terlibat penanganan pasien Corona bakal mendapat hak-haknya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Soal uangnya, memang sedang diproses," katanya.
Sebelumnya kabar sejumlah perawat di Sumut tidak menerima gaji selama merawat pasien Corona viral di media sosial. Para perawat itu juga disebut diusir dari hotel tempatnya menginap.
Dilihat detikcom, Sabtu (2/5), dalam posting-an itu tertulis perawat yang diusir dan tidak menerima gaji adalah perawat di RS GL Tobing, Deli Serdang, Sumut. Perawat ini sudah bekerja di RS rujukan pasien Corona itu selama satu bulan.
Jubir Gugus Tugas COVID-19 Sumut, Aris Yudhariansyah, juga telah membantah para perawat itu tidak digaji. Persoalan pembayaran gaji para perawat ini, kata Aris, sedang diproses oleh pihak Gugus Tugas COVID-19 Sumut.
"Gaji kan menggunakan anggaran negara, ini nggak bisa sembarangan. Gaji itu minggu depan baru dibayar semuanya," kata Aris.
Persoalan tenaga medis di RS GL Tobing ini disebut telah selesai. RS tersebut pun tetap beroperasi dalam menangani pasien COVID-19 seperti biasanya.
"Sekarang para tenaga medis tersebut sudah berkenan bertugas kembali dan masalah ini juga sudah selesai sebenarnya. Namun informasi ini sudah merebak, soal PHK lah, soal insentif lah padahal itu tidak benar. Ini cuma soal fasilitas kamar yang awalnya satu kamar untuk satu orang, kini menjadi satu kamar dihuni dua orang," kata Ketua II Gugus Tugas COVID-19 Sumut, Alwi Mujahit Hasibuan, Minggu (3/5).
(haf/haf)