Pernyataan Lengkap Pemerintah soal 12.071 Positif Corona, Sembuh 2.197 Orang

Pernyataan Lengkap Pemerintah soal 12.071 Positif Corona, Sembuh 2.197 Orang

Yulida Medistiara - detikNews
Selasa, 05 Mei 2020 17:13 WIB
Achmad Yurianto
Achmad Yurianto (Dok BNPB)
Jakarta -

Pemerintah mengumumkan adanya penambahan kasus terkonfirmasi positif COVID-19 sebanyak 484 orang sehingga totalnya menjadi 12.071 orang per 5 Mei. Sementara itu, 2.197 dinyatakan sembuh dan 872 meninggal.

"Hasil dari pemeriksaan spesimen ini kita dapatkan kasus konfirmasi positif bertambah 484 orang sehingga totalnya menjadi 12.071 orang. Kasus konfirmasi positif yang sudah sembuh bertambah 243 orang sehingga total sembuh akumulasinya menjadi 2.197 orang," kata juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19, Achmad Yurianto, yang disiarkan melalui YouTube BNPB, Selasa (5/5/2020).

Sementara itu, kasus konfirmasi positif yang meninggal bertambah 8 orang sehingga totalnya menjadi 872 orang. Pemerintah juga mengumumkan jumlah orang dalam pemantauan secara akumulasi di seluruh Indonesia sebanyak 239.226, yang hampir 200 ribu di antaranya sudah selesai dipantau dan dinyatakan sehat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemudian, pasien dalam pengawasan sebanyak 26.408 orang tersebar di seluruh Indonesia. Pemerintah tak henti-hentinya meminta masyarakat melakukan upaya pencegahan penyebaran virus Corona (COVID-19) dengan disiplin menaati imbauan pemerintah, misalnya mencuci tangan dengan sabun, memakai masker, menjaga jarak 1-2 meter, tidak ke luar rumah jika tidak penting, dan tidak mudik.

"Oleh karena itu, kita berharap bahwa di bulan Agustus sudah bisa menjalankan kehidupan menjadi lebih baik lagi, sudah bisa menjadi kondisi normal yang baru dalam artian bahwa kita sudah memiliki kehidupan yang berdisiplin," kata Yuri.

ADVERTISEMENT

"Disiplin untuk cuci tangan, misalnya, disiplin untuk mengikuti pola hidup bersih dan sehat. Maka, dengan cara seperti ini, kita tetap akan bisa menyelamatkan diri kita, menyelamatkan keluarga kita, menyelamatkan tetangga kita, menyelamatkan lingkungan, dan kita menyelamatkan bangsa ini," sambungnya.

Berikut ini pernyataan lengkap Yurianto:

Hari ini kami akan menyampaikan beberapa hal terkait dengan upaya bersama kita untuk menanggulangi pandemi COVID-19 yang dipimpin dan koordinasikan oleh Gugus Tugas Penanganan Percepatan COVID-19, baik di tingkat pusat maupun di tingkat provinsi dan kabupaten-kota di seluruh Indonesia. Sejak pertengahan Desember 2019, kita tahu semua negara di dunia telah mendapatkan peringatan lembaga kesehatan dunia WHO tentang munculnya penyakit baru yang menular dengan cepat dari orang ke orang berpotensi menimbulkan kedaruratan kesehatan masyarakat. Pada tanggal 11 Maret 2020 WHO mendeklarasikan bahwa dunia dalam situasi wabah pandemi COVID-19. Kemudian presiden langsung membentuk Gugus Tugas Percepatan Pengendalian COVID-19 pada tanggal 13 Maret. Kemudian pemerintah menyatakan pandemi ini sebagai bencana nasional. Ini harus kita maknai bahwa semua unsur penyelenggara negara baik yang berada di eksekutif, legislatif maupun di yudikatif harus bersatu dalam satu sistem yang terkoordinasi, yang terintegrasi dan terkolaborasi secara bersama sama untuk menanggulangi COVID-19 ini. Seluruh sistem itu bekerja dan mengacu pada beberapa arahan Presiden, di antaranya adalah menguji sampel secara masif dan dilakukan pelacakan agresif terhadap kasus yang diduga positif berada di tengah masyarakat lantas diikuti dengan isolasi yang ketat.

Kemudian, yang berikutnya, dalam melaksanakan layanan konsultasi medis dengan menggunakan teknologi untuk mengurangi kunjungan ke rumah sakit. Ini ditujukan untuk mengurangi tertular di rumah sakit. Kemudian seluruh jajaran Gugus tugas agar melakukan komunikasi yang efektif, yang detail, baik, dan transparan pada semua pihak dalam rangka memutus penularan COVID-19. Disiplin masyarakat penting agar pandemi ini bisa diselesaikan dan disiplin ini harus dilaksanakan dengan konsisten terus menerus untuk itu penegak hukum dengan bantuan aparat negara akan membantu masyarakat menjalankan disiplin ini. Semua pihak harus memberikan jaminan arus logistik akan berjalan dengan lancar dari pusat ke daerah dan harus memberikan jaminan bahwa distribusi ini harus berjalan sampai dengan masyarakat pengguna terakhir end user gudang-gudang logistik sampai ke daerah. Kemudian, kebijakan stimulus ekonomi harus betul-betul tepat dan fokus pada pemutusan penularan rantai COVID-19.

Saudara-saudara ini yang harus kita pahami bersama bahwa pencegahan COVID-19 dan pemberantasan COVID-19 ini hanya bisa dilaksanakan dengan disiplin yang kuat dengan semangat gotong royong tanpa henti. Kita harus peduli dengan korban COVID-19 dan ini penting karena ini adalah sikap yang terpuji. Kita tidak boleh mendiskriminasikan mereka dan kemudian juga tidak boleh menolak jenazah yang meninggal karena COVID-19 karena semua SOP sudah dilaksanakan dengan baik oleh semua pihak sehingga kekhawatiran terhadap penularan ini tidak lagi beralasan. Kemudian kita harus tetap menjaga bahwa roda ekonomi masyarakat tetap berjalan dan tetap berputar ini menjadi penting karena ini sudah menggambarkan dampak yang luar biasa di sektor ekonomi dengan telah dirumahkannya lebih dari satu pekerja dan kemudian lebih dari 375 ribu lainnya kehilangan pekerjaan. Oleh karena itu pemerintah sudah menyiapkan stimulus ekonomi dan jejaring pengaman sosial. Namun kepedulian kita terhadap sesama penting kita lakukan, kepedulian kita kepada tetangga, saudara, teman, sangat dibutuhkan pada kondisi ini.

Oleh karena itu saling membantu saling mengingatkan agar kita tidak saling tertular menjadi sesuatu yang penting. Ada beberapa langkah-langkah yang bisa kita pedomani secara prinsip untuk mencegah penularan COVID-19 yang pertama adalah cuci tangan karena kita tahu cemaran virus akibat droplet orang yang sakit bisa mengenai benda apapun di sekitar kita apalagi benda yang sering kita gunakan bersama atau sering disentuh bersama misalnya pegangan pintu, pegangan tempat duduk di kendaraan umum atau di tempat lain. Oleh karena itu, mencuci tangan secara rutin, secara rajin dengan menggunakan air sabun dan air mengalir adalah cara yang paling benar. Kemudian, yang kedua, risiko kita tidak melihat secara langsung karena ini virus. Oleh karena itu, tetap tinggal di rumah, tidak melakukan berpergian, tidak keluar rumah dengan alasan yang penting dan mendasar, jangan mudik, karena ini menjadi penting buat kita perjalanan kita tidak ada yang menjamin bahwa aman dari proses penularan. Kita sangat mungkin bertemu atau terpaksa kontak dekat dengan orang orang yang tanpa gejala, baik selama di perjalanan atau saat kita menuju ke suatu tempat di rest area misalnya, di stasiun pengisian bahan bakar umum, di toilet umum, ini sangat mungkin terjadi.

Oleh karena itu, penting untuk melindungi diri kita dan kita juga penting untuk melindungi keluarga kita manakala kemudian kita menjadi tertular. Gunakan masker jika terpaksa ke luar rumah, dan batasi waktunya di luar rumah. Hindari kerumunan. Jangan naik kendaraan umum yang penuh sesak karena ini beresiko dan segera pulang manakala seluruh permasalahan di luar rumah sudah diselesaikan. Lepas masker kemudian cuci tangan dengan menggunakan sabun dengan air mengalir, segera bersihkan diri dan kemudian ganti masker yang baru, ganti pakaian kalau memang sangat memungkinkan kita terpapar penyakit ini. Ini menjadi penting karena kalau tidak kita akan menjadi pembawa penyakit yang menularkan kepada saudara kita. Dan mana kala ini mengenai Saudara yang kondisinya sudah rendah imunitasnya karena usia lanjut, karena berpenyakit kronis, maka dampaknya akan sangat fatal dan tidak menutup kemungkinan akan menyebabkan kematian. Oleh karena itu, kita harus pahami ini dengan baik.

Saudara saudara, setiap saat Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 ini membagikan informasi secara intens kami mohon informasi ini lah yang kemudian dijadikan acuan setiap hari karena kita akan mendapatkan informasi yang bisa dipertanggungjawabkan dan benar. Saudara saudara bisa mengakses di covid19.go.id atau di hotline 119 extension 9 atau di WhatsApp COVID-19, Halo Kemkes di 1500567, banyak sekali aplikasi online dan layanan telemedicine lainnya yang bisa diakses untuk mendapatkan informasi yang benar tentang hal ini TVRI, RRI, dan televisi dan radio swasta yang lainnya. Ini yang kita harapkan bisa kita pahami sehingga kita bisa bersikap dengan baik dan tidak mengeluarkan kepanikan.

Saudara saudara pada hari hari ini sampai dengan pukul 12.00 WIB kami sudah merekap data kinerja sebagai berikut, spesimen yang kita periksa sebanyak 121.547 dari 88.924 orang.

Hasil dari pemeriksaan spesimen ini kita dapatkan kasus konfirmasi positif bertambah 484 orang sehingga totalnya menjadi 12.071 orang. Kasus konfirmasi positif yang sudah sembuh bertambah 243 orang sehingga total sembuh akumulasinya menjadi 2.197 orang. Kemudian kasus konfirmasi positif yang meninggal bertambah 8 orang sehingga menjadi 872 orang. Orang dalam pemantauan yang kita lakukan berdasarkan laporan dari akumulasi di seluruh Indonesia sebanyak 239.226 di mana hampir 200 ribu di antaranya sudah selesai dipantau dan dinyatakan sehat. Kemudian pasien dalam pengawasan sebanyak 26.408 orang ini tersebar dari seluruh Indonesia. Sebagian besar provinsi sudah kita dapatkan berapa yang sudah selesai dipantau dan ada beberapa yang kemudian ternyata konfirmasi menjadi positif namun di beberapa yang lainnya kami masih mengupdate dari provinsi-provinsi yang ada. Kabupaten kota yang terdampak sudah lebih dari 300 kabupaten kota dari 34 provinsi, 335 kabupaten kota dari 34 provinsi. Kemudian pasien sembuh adalah totalnya 2.197 orang dari keseluruhan provinsi dimana DKI Jakarta 704 sudah sembuh, Sulawesi Selatan 228, Jawa Timur 180, Jawa Barat 167, dan Bali 160 orang.

Saudara-saudara, kita harus betul-betul memperjuangkan jangan sampai kita tertular, jangan sampai orang lain tertular, jangan sampai saudara saudara kita tertular. Karena kalau kemudian semakin banyak kasus yang tertular dan kemudian harus masuk ke rumah sakit maka beban layanan rumah sakit akan semakin berat dan resource yang dibutuhkan juga semakin besar. Oleh karena itu, kuncinya adalah bagaimana kemudian memutuskan rantai penularan ini agar tidak ada orang lain yang menjadi sakit. Ini hanya bisa dilakukan mana kala kita bisa bergotong royong dan bersatu terus menerus tanpa terputus untuk melawan COVID-19 kita harus sinergikan dari pusat sampai ke daerah, sampai ke desa, sampai ke RT/RW, dan sampai di kehidupan keluarga kita masing-masing.

Oleh karena itu kita berharap ini lah yang bisa kita lakukan kita harus mematuhi tentang ketentuan ketentuan yang dilakukan pemerintah. Meskipun suatu daerah belum diputuskan untuk melaksanakan pembatasan sosial berskala besar secara mendasar physical distancing, jaga jarak, menghindari kerumunan, menggunakan masker, rajin mencuci tangan, dan tetap di rumah adalah dasar untuk mencegah penularan ini. Oleh karena itu, bukan hanya kita menjadi disiplin setelah ada PSBB jauh sebelum PSBB kita juga harus disiplin. Inilah yang menjadi kunci kita. Oleh karena itu, marilah saling mengingatkan, mari saling menerima saran, kritik, masukan dari siapa pun orang yang berada di sekitar kita yang semata-mata berjuang untuk kemudian mencegah jangan sampai tertular dan jangan sampai menularkan virus ini.

Saudara-saudara, kita bersama sama harus bisa menjalankan ini. Kalau kita menginginkan pada bulan Juni, Juli, kasus ini bisa kita kendalikan. Kasus ini sudah mulai bisa kita kendalikan dan kehidupan kita sudah mulai menjadi lebih baik lagi, pembatasan-pembatasan sudah bisa dikurangi komitmennya adalah di kita. Peraturan sudah cukup banyak, kebijakan yang dibuat sudah cukup banyak, jejaring pengaman sosial sudah dilakukan. Oleh karena itu, kuncinya tinggal satu, kepatuhan, disiplin, komitmen yang kuat, dan itu tidak bisa dilaksanakan oleh sebagian, sekelompok, tetapi harus dikerjakan secara bersama-sama bergotong royong melakukan hal ini. Oleh karena itu, kita berharap bahwa di bulan Agustus sudah bisa menjalankan kehidupan menjadi lebih baik lagi, sudah bisa menjadi kondisi normal yang baru dalam artian bahwa kita sudah memiliki kehidupan yang berdisiplin.

Disiplin untuk cuci tangan, misalnya, disiplin untuk mengikuti pola hidup bersih dan sehat. Maka, dengan cara seperti ini, kita tetap akan bisa menyelamatkan diri kita, menyelamatkan keluarga kita, menyelamatkan tetangga kita, menyelamatkan lingkungan, dan kita menyelamatkan bangsa ini. Saudara-saudara, kita yakini kita bisa melakukan itu kuncinya adalah kita bersama, kuncinya adalah kita bersama. Kuncinya adalah gotong royong kita. Kita pasti bisa.

(yld/idn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads