Gugus Tugas Ingin Ada Backup SDM Tiap Lab agar Petugas Tak Kelelahan

Gugus Tugas Ingin Ada Backup SDM Tiap Lab agar Petugas Tak Kelelahan

Tiara Aliya Azzahra - detikNews
Selasa, 05 Mei 2020 13:07 WIB
Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito
Wiku Adisasmito (Dok. BNPB)
Jakarta -

Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito, menilai perlu backup sumber daya manusia (SDM) yang baik di setiap laboratorium. Ini agar petugas tidak kelelahan.

Backup SDM yang dimaksud adalah setiap laboratorium di Indonesia memiliki cadangan petugas dalam jumlah banyak. Untuk melakukan hal ini, gugus tugas berkomitmen untuk mendata setiap tenaga laboratorium.

"Kemudian kita data SDM-nya untuk backup sehingga akhirnya kita punya backup di laboratorium agar coverage-nya meningkat. Itu komitmen kita," kata Wiku Adisasmito dalam siaran live di YouTube BNPB, Selasa (5/5/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wiku mencontoh Bali sebagai provinsi yang sukses menerapkan sistem backup SDM. Selain bisa menempatkan tenaga kesehatan di laboratorium COVID-19 secara merata, backup SDM dapat menghindari petugas laboratorium dari kelelahan.

"Kayak contoh di Bali, SDM-nya ada backup yang lain. Maka (mesin bisa) beroperasi bisa lebih banyak dan petugas lab tidak kelelahan," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Melalui backup SDM, laboratorium dapat menerapkan sistem shift di mana penguji laboratorium bisa bekerja di waktu tertentu. Selain memiliki waktu istirahat yang cukup, melalui backup SDM ini laboratorium bisa meningkatkan kapasitas pengujian sampel.

Misalkan, apabila sebuah laboratorium menguji 250 sampel per hari, ketika sistem sif diterapkan bisa memeriksa sampel lebih banyak lagi. Namun Wiku menegaskan hal ini bisa terjadi apabila backup SDM diiringi oleh jumlah laboratorium yang memadai.

"Pastikan jumlah laboratorium memadai, dalam sehari 250 sampel itu kalau kerjanya satu shift, kalau kerjanya 2-3 sif bisa lebih banyak," jelasnya.

Pemerintah Akui Penanganan Corona Terkendala Fasilitas PCR:

Menurut Wiku, akan sangat berbahaya apabila petugas laboratorium terus dipaksa bekerja. Dengan adanya sistem backup ini, petugas bisa mendapatkan waktu istirahat yang cukup. Mengingat seluruh lini berperan aktif dalam menangani pandemi Corona.

"Karena bahaya sekali jika petugas lab dipaksa bekerja. Jadi ini gunanya gotong- royong semua bersatu membantu tapi tetap hati-hati," ungkapnya.

Selain itu, Wiku menyampaikan bahwa penanganan COVID-19 di Indonesia tidak bisa dibandingkan dengan negara lainnya, mengingat Indonesia termasuk negara dengan populasi terbesar ke-4 di dunia. Wiku menyampaikan bahwa saat ini pemerintah terus mengupayakan percepatan penanganan COVID-19 melalui penambahan laboratorium PCR.

"Mungkin Indonesia negara ke-4 populasi terbesar di dunia jadi tidak bisa serta merta dibandingkan dengan negara lainnya yang secara ekonomi lebih tinggi dengan penduduk lebih rendah," ungkapnya.

"Dengan negara berbentuk archipelago ini, kita perkuat setiap lini sehingga di setiap provinsi dan ada laboratorium nya. Kita sedang persiapkan itu," sambungnya.

Halaman 2 dari 2
(gbr/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads