Jokowi: Waspadai 30% Wilayah Zona Musim Akan Alami Kemarau Lebih Kering

Jokowi: Waspadai 30% Wilayah Zona Musim Akan Alami Kemarau Lebih Kering

Andhika Prasetia - detikNews
Selasa, 05 Mei 2020 10:04 WIB
Presiden Jokowi
Presiden Jokowi (Biro Pers Sekretariat Presiden)
Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan untuk mewaspadai dampak kekeringan terhadap ketersediaan bahan pokok. Jokowi menyampaikan prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terkait 30 persen wilayah zona musim (ZOM) yang akan mengalami kemarau lebih kering tahun ini.

"Berdasarkan prediksi dari BMKG, 30 persen wilayah-wilayah yang masuk zona musim ke depan akan mengalami kemarau yang lebih kering dari biasanya," kata Jokowi dalam rapat terbatas lewat konferensi video, Selasa (5/5/2020).

Jokowi mengatakan hal itu berdasarkan peringatan Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) terkait krisis pangan dunia. Karena itu, Jokowi ingin ketersediaan dan stabilitas harga pangan tidak terganggu.


"Oleh sebab itu, antisipasi, mitigasi harus betul-betul disiapkan sehingga ketersediaan dan stabilitas harga bahan pangan tidak terganggu," ujarnya.

Mengenai antisipasi musim kemarau tahun ini, Jokowi meminta tercukupinya ketersediaan air. Di samping itu, Jokowi ingin curah hujan yang ada saat ini betul-betul dimanfaatkan.


"Ini harus disiapkan dari sekarang, mulai dari penyimpanan air hujan, kemudian memenuhi danau, waduk, embung, kolam retensi, dan penyimpanan air buatan lainnya penting," kata Jokowi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT

Jokowi: Prediksi BMKG, 30% Wilayah Akan Alami Kemarau Lebih Kering:



BMKG sebelumnya mengungkapkan, pada awal musim kemarau tahun 2020 dimulai bervariasi. Sebanyak 19,3 persen daerah ZOM diprediksi akan memasuki musim kemarau lebih awal, sedangkan sebanyak 37,4 persen ZOM sama seperti biasanya dan sebanyak 43,3 persen ZOM lebih lambat dari biasanya

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menjelaskan, musim kemarau pada 2020 secara umum diprediksi lebih basah daripada musim kemarau 2019. Puncak musim kemarau di sebagian besar daerah zona musim diprediksi akan terjadi pada Agustus 2020.

"Meskipun demikian, perlu diwaspadai 30 persen ZOM yang diprediksi akan mengalami kemarau lebih kering dari normalnya," jelas Dwikorita Karnawati di Jakarta, Selasa (24/3).


Dari total 342 zona musim (ZOM) di Indonesia, sebanyak 17,0 persen diprediksi akan mengawali musim kemarau pada April 2020, yaitu di sebagian kecil wilayah Nusa Tenggara, Bali, dan Jawa.

Sejumlah 103 ZOM (30,1 persen) akan mengalami kondisi kemarau 'Bawah Normal (Kemarau lebih kering), yaitu curah hujan musim kemarau lebih rendah dari rerata klimatologis) dan 42 ZOM (12,3 persen) akan mengalami 'di atas normal' (kemarau lebih basah), yaitu curah hujan lebih tinggi dari reratanya).

Halaman 2 dari 2
(dkp/hri)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads