FKM Unand: 41 Persen Positif Covid-19 di Sumbar Usia 20-29 Tahun

FKM Unand: 41 Persen Positif Covid-19 di Sumbar Usia 20-29 Tahun

Jeka Kampai - detikNews
Selasa, 05 Mei 2020 01:48 WIB
Poster
Foto: Edi Wahyono
Jakarta - Peneliti dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Andalas memaparkan rentan usia pasien pasien positif Corona di Sumbar. Disebutkan 41,89 persen merupakan anak muda usia 20-29 tahun.

"Itu bisa kita kategorikan usia remaja dan dewasa. Ini lebih banyak kena karena mobilitas, banyak bergerak sehingga tertular," ujar Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas, Defriman Djafri, dalam Jumpa Pers Online yang difasilitasi IJTI Sumbar, Senin (4/5/2020) malam.



Defriman bersama tim melakukan pengolahan data positif covid-19 di Sumbar. Setiap minggunya, menemukan pasien berusia 20-29 tahun rata-rata seluruhnya berhasil sembuh.

"Yang rentan itu adalah usia dewasa tua, yakni kisaran 50 tahun ke atas. Saat ini rata-rata pasien positif covid-19 yang meninggal dunia adalah dewasa tua," katanya.

Persentase positif covid-19 di Sumbar dari data yang diolah FKM Unand ialah, usia 0-10 tahun 2.03 persen, 10-19 tahun 2.03 persen, 20-29 tahun 48,89 persen, 30-39 persen 14,86 persen, 40-49 tahun 12,16 persen.

Kemudian usia 50-59 tahun sebanyak 12,16 persen, 60-69 persen 10,14 persen, 70-79 persen 3,38 persen, 80-89 tahun 1,35 persen.

Ahli Epidemologi itu mengaku sudah memberikan masukan kepada Gubernur, Bupati dan Wali Kota yang ada di Sumbar mengenai potensi penularan dari anak usia remaja sampai dewasa yakni 20-29 tahun ini.



"Potensi penularan dari remaja dan dewasa ini akan rentan kepada orang-orang usia dewasa tua. Karena COVID-19 saat ini memang rentan berujung pada kematian bagi usia dewasa tua. Terlebih kepada orang yang sudah punya penyakit bawasaan seperti hipertensi, coroner dan lain-lain," katanya.

Angka kematian akibat COVID-19 di Sumbar saat ini, jelas Defriman, berkisar di angka 10,14 persen. Lebih kecil dibandingkan angka positif COVID-19 yang berhasil sembuh yakni di angka 16,89 persen.

Penularan tertinggi saat ini di Sumbar, menurut Defriman berasal dari pasien yang dirawat di rumah secara mandiri yakni 25 persen. Penyebabnya, tidak ada jaminan siapa yang bertanggung jawab mengontrol pasien yang isolasi di rumah secara mandiri.

"Harusnya pasien positif corona yang isolasi mandiri di rumah harus dipastikan punya ruangan dan peralatan khusus. Karena bila masih bercampur dengan anggota keluarga yang lain akan berpotensi memperpanjang mata rantai penularan COVID-19," katanya lagi.

(dwia/dwia)




Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads