Warga Desa Sumber Makmur dan relawan Corona di Kecamatan Lubuk Pinang, Kabupaten Mukomuko, Bengkulu, bahu-membahu menjaga gang-gang kecil yang biasa digunakan sebagai jalur tikus oleh para pemudik. Langkah ini dilakukan untuk mencegah orang luar Kabupaten Mukomuko masuk melewati jalan tikus perbatasan antara TSM Silaut dan Desa Sumber Makmur.
Saat ini, jalur yang biasa digunakan sebagai jalur alternatif masuk kabupaten setempat mulai dijaga ketat oleh tim relawan penanganan COVID-19, Desa Sumber Makmur. Penjagaan juga dilakukan oleh Bhabinkamtibmas, Babinsa, serta dibantu oleh segenap perangkat desa.
Diketahui, Kabupaten Mukomuko masih masuk zona hijau. Agar tidak dimasuki pemudik yang berasal dari zona merah, dilakukan penjagaan di jalan tikus tersebut. Penjagaan dilakukan agar tidak ada yang lolos untuk orang luar masuk wilayah Mukomuko. Warga yang lewat jalur tersebut harus membawa KTP dan dilakukan pengecekan suhu badan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tetapi, apabila yang melintas tersebut merupakan warga asal Sumatera Barat (Sumbar), mereka harus berputar balik karena sudah zona merah dan sudah diberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
"Kita bersama-sama relawan dan warga setempat bersepakat menjaga jalur ini, kami akan bentuk posko khusus di desa tersebut," Kapolsek Lubuk Pinang Iptu Prayitno saat dihubungi.
Menurut Prayitno, jalur di desa ini berbatasan dengan TSM Silaut, yang biasanya digunakan pemudik bila jalan utama sedang ada kendala. Untuk mengantisipasi adanya pemudik atau warga yang datang, akan dibuat posko penjagaan.
"Sampai saat ini jalur alternatif biasa dimanfaatkan para petani keladang mereka," ujar Prayitno.
(idn/idn)