Pria di Sibolga Diusir-Rumah Dilempari Batu Gegara Inses dengan Ibu

Round-Up

Pria di Sibolga Diusir-Rumah Dilempari Batu Gegara Inses dengan Ibu

Ahmad Arfah Fansuri - detikNews
Minggu, 03 Mei 2020 04:15 WIB
Ilustrasi Fokus Inses Sulsel (Andhika Akbarayansyah/detikcom)
Foto: Ilustrasi Inses (Andhika Akbarayansyah/detikcom)
Medan -

Warga Simare-mare, Kota Sibolga, Sumatera Utara, mengusir seorang pria dan melempari rumah ibunya dengan batu. Pasalnya, anak dan ibu kandung itu dituduh melakukan praktik perzinahan atau inses.

Peristiwa ini bermula saat dirinya mendapatkan laporan dari masyarakat tentang adanya anak dan ibu kandung yang berzina pada 28 April kemarin. Setelah itu, Mahmud mengumpulkan semua pihak terkait untuk dilakukan mediasi.

"Di saat mediasi itu, ketahuan, di situ ada salah seorang warga yang merekam. Dari video itu terlihat si ibu berinisial H (62) dan si anak berinisial E saling mengusuk (memijat) gitu, hanya pakai celana dalam. Masyarakat yang marah meminta si anaknya diusir," ujar Lurah Simare-mare, Mahmud Tanjung, Sabtu (2/5/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mahmud mengatakan E, yang sudah berusia 40 tahun, masih tinggal di rumah ibunya karena belum menikah. Selain mereka berdua, adik E juga tinggal di rumah itu. Saat kejadian, adik E tidak berada di rumah karena pergi bekerja di laut.

Hasil mediasi, kata Mahmud, meminta E meninggalkan rumah selama bulan Ramadhan. Warga yang masih kesal karena peristiwa ini lalu melempari rumah H.

ADVERTISEMENT

"Malam setelah itu, ibu itu tidak tinggal di situ. Pada malam kedua, ibu itu tinggal di rumahnya. Seng rumahnya dilempari warga yang masih marah. Setelah itu, kami turun ke sana. Setelah diimbau, tidak ada lagi yang melakukan pelemparan," ucapnya.

Mahmud menjelaskan situasi rumah H sudah mulai kondusif. Warga yang awalnya melakukan pelemparan juga sudah menyampaikan permohonan maaf.

E yang diusir warga saat ini tinggal di lokasi dia bekerja. Lokasi itu berjarak 500 meter dari rumah ibunya.

"Saya tanya kemarin katanya tinggal di rumah saudaranya di kelurahan lain. Ternyata saya dapat informasi dia tidak tinggal di situ. Dia tinggal di tempat kerjanya, sekitar 500 meter dari rumahnya itu. Dia kuli bangunan," kata Mahmud.

Mahmud mengatakan masyarakat menyebut E dalam keadaan sehat. Hal itu diketahui setelah dirinya menanyakan kondisi E sebelum diminta meninggalkan rumah.

"Saya tanya dia, kamu sehat? 'Sehat' katanya. Saya tanya tanggal lahirnya dia jawab. Sepertinya dia normal," ujarnya.

Mahmud juga menjelaskan warga yang melakukan perekaman kepada E dan ibunya, H (60), saat sedang berzina juga diproses kepolisian. Perekam, kata Mahmud, diminta membuat perjanjian untuk tidak menyebarkan video dan tidak mengulangi perbuatannya.

Halaman 2 dari 2
(idh/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads