Arab Saudi masih berstatus lockdown meski beberapa aturan mulai dilonggarkan, terkait penanganan COVID-19 yang dinilai berdampak positif. Di tengah kondisi tersebut, Masjidil Haram dan Masjid Nabawi dikabarkan akan dibuka kembali untuk para jamaah.
Dikutip dari Twitter @HaramainInfo, hingga saat ini belum ada kabar Masjidil Haram dan Masjid Nabawi dibuka kembali untuk umum. Penundaan masih diberlakukan hingga ada kabar lebih lanjut seputar kasus virus corona di Arab Saudi.
"Pesan yang beredar terkait tanggal pembukaan Haramain untuk publik adalah salah dan tidak berdasar. Penundaan ibadah untuk masyarakat umum hingga saat ini masih diterapkan. Semua info terbaru akan diunggah melalui media sosial kami. Semoga Allah SWT segera menghilangkan pandemi virus corona," tulis akun Haramain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Masjidil Haram dan Masjid Nabawi memang dikabaran akan dibuka kembali, namun tidak menyebutkan tanggal yang pasti. Sejumlah persiapan dilakukan demi ibadah yang lebih baik dan mencegah terjadinya infeksi virus corona di antara jamaah.
Salah satunya menggunakan kamera suhu atau thermal scanner untuk memeriksa suhu tubuh jamaah. Presiden General Presidency for the Affairs of the Two Holy Mosques Dr Abdulrahman Al-Sudais berharap, teknologi dapat meningkatkan keamanan dan keselamatan jamaah.
"Ini adalah tugas kami untuk menggunakan teknologi dalam melayani keamanan dan keselamatan warga, pekerja, dan jamaah, meningkatkan pencegahan, serta selalu berhati-hati untuk melawan pandemi virus corona," kata Dr Sudais dikutip dari Arab News.
Kamera suhu dipasang di Masjidil Haram pada pintu King Fahd, Ismael, dan Safa. Thermal scanner dioperasikan sepanjang waktu sebagai upaya pencegahan terbaik. Teknologi serupa juga digunakan di Masjid Nabawi yang berlokasi di Madinah.
Dikutip dari Al Arabiya, thermal scanner bisa mengetahui suhu tubuh lebih dari 25 jamaah pada satu waktu. Hasilnya dinilai akurat hingga jarak 9 meter. Pemasangan thermal scanner bertujuan menekan risiko penularan COVID-19 di antara jamaah.
![]() |
Sebelumnya, Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz mengeluarkan dekrit pembukaan kembali pelataran tawaf Masjidil Haram. Namun tawaf yang dilakukan bukan bersifat wajib seperti pada haji atau umroh.
"Dekrit tersebut menyebutkan bahwa pembukaan pelataran tawaf ini bukan diperuntukkan bagi para jemaah umrah, namun untuk tawaf-tawaf sunah yang bukan bagian dari tawaf umrah," kata Dubes RI untuk Arab Saudi Agus Maftuh Abegebriel dalam keterangannya.
Pembukaan tawaf Masjidil Haram untuk ibadah sunah terhitung sejak Sabtu 7 Maret 2020. Pandemi virus corona telang mengubah seluruh kehidupan masyarakat dunia, termasuk pelaksanaan ibadah bagi para muslim secara umum.
Lihat video Suasana Salat Tarawih di Masjidil Haram di Tengah Pandemi Corona:
(row/erd)