Orang yang paling beruntung di akhir hayatnya adalah orang yang rida, demikian pesan Ustaz Hanan Attaki dalam detik Kultum sore hari ini. Yuk kita sama-sama belajar menjadi orang yang rida.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Membuka tausyiahnya, Ustaz Hanan Attaki membacakan firman Allah mengenai rida atau ridho yang tertuang di surat Al Fajar. "Wajah jiwa yang tenang kembalilah engkau kepada rab Mu dalam keadaan rida dan dalam keadaan diridai," demikian kutipan dari surat tersebut.
Ustaz Hanan menggarisbawahi bahwa rida ini berbeda dengan ikhlas. Sementara orang Indonesia lebih sering mengganti kata rida dengan ikhlas. Seperti ketika ada seseorang yang tertimpa musibah, kata-kata penguat yang sering disampaikan adalah ikhlas.
"Padahal di situ bukan ikhlas. Kalau itu adalah ketentuan Allah atau takdir, yang lebih tepat adalah rida. Jadi kalau ada orang kena musibah, nasihat kita adalah ini adalah ketentuan Allah mudah-mudahan ada kebaikan di dalamnya, nah itu kalimat rida," ujarnya.
Bagaimana agar kita menjadi orang yang rida? Apa saja bentuk-bentuk rida dalam kehidupan kita? Simak penjelasan selengkapnya detik Kultum Ustaz Hanan Attaki: Belajar Rida.