Kisah Guru di Kalbar, Pakai Radio Jangkau Siswa Belajar dari Rumah

Kisah Guru di Kalbar, Pakai Radio Jangkau Siswa Belajar dari Rumah

Yogi Ernes - detikNews
Sabtu, 02 Mei 2020 12:09 WIB
Titis Kartikawati, guru SD di Sanggau, Kalbar.
Foto: Titis Kartikawati, guru SD di Sanggau, Kalbar. (Yogi-detikcom)
Jakarta -

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengeluarkan kebijakan belajar dari rumah imbas pandemi Corona. Pembelajaran daring tersebut menjadi tantangan bagi para guru di daerah pelosok yang akses internetnya masih terbatas, salah satunya di Kalimantan Barat (Kalbar).

"Di Sanggau ini letak geografisnya beragam. Tidak semua daerah memilki jaringan internet. Banyak sekali blank spot di daerah Sanggau tidak bisa mengakses internet sehingga pembelajaran secara daring itu tidak bisa dilaksanakan," kata seorang guru sekolah dasar (SD) di Sanggau, Kalbar, Titis Kartikawati dalam konferensi pers virtual di akun YouTube BNPB, Sabtu (2/5/2020).


Menyiasati kondisi itu, Titis mengatakan dan dan guru lainnya menggunakan siaran radio dalam memberikan materi pelajaran kepada siswa. Dia menyebutkan sudah ada kerja sama dengan RRI Sanggau dalam menyampaikan materi tersebut.

"Nah kami di Sanggau bisa berkolaborasi dengan RRI Sanggau dan Komunitas Guru Belajar mengadakan program belajar di RRI selama satu jam. Jadi dari Senin sampai Jumat kita bergantian, semua guru dapat memberikan materi sesuai dengan apa yang mereka kuasai. Jadi tidak harus mengejar materi yang ada di kurikulum banget," tutur Titis.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Curhat Guru yang Muridnya Tak Bisa Mengakses Internet:

ADVERTISEMENT



Titis mengaku program belajar lewat siaran RRI tersebut bisa menjangkau seluruh daerah di Sanggau, bahkan kepada murid-murid yang berada di daerah blank spot.

"Keuntungan dari program ini adalah RRI itu bisa menjangkau di semua daerah. RRI ini bisa menjangkau empat kabupaten. Jadi itu di-relay sama RRI Sanggau Entikong, Entikong itu perbatasan langsung dengan Malaysia. Jadi murid-murid yang berada di wilayah blank spot bisa juga ikut mendengarkan materi yang kami berikan," ujarnya.


Lebih lanjut, Titis mengatakan program belajar lewat siaran radio tersebut tentu bisa menghemat pengeluaran biaya kuota internet para siswanya. Dia menyebutkan, di daerah Sanggau masih banyak orang tua murid yang berprofesi sebagai petani dan keterbatasan secara ekonomi.

"Karena di sini banyak orang tuanya yang bekerja sebagai buruh tani, pedagang sayur. Jadi kalau menggunakan internet bisa makan banyak biayanya. Makanya program ini bisa irit biayanya," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2
(idh/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads