Kasus Malaria Turun Drastis, Kota Bengkulu Terima Sertifikat Eliminasi

Kota Bengkulu menjadi salah satu kota di Indonesia yang mendapat sertifikat eliminasi malaria dari Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto. Penghargaan ini diberikan dalam rangka memperingati Hari Malaria Sedunia yang jatuh pada 25 April.

Kota Bengkulu diberi sertifikat eliminasi malaria karena jumlah kasus malaria di Kota Bengkulu terjadi penurunan yang begitu pesat sejak 2017. Pada 2012, terjadi 1.545 kasus, 2013 sebanyak 934 kasus, dan 2014 sebanyak 310 kasus.

Kemudian pada 2015 sebanyak 144 kasus dan 2016 sebanyak 145 kasus. Selanjutnya terjadi penurunan yang tajam atau signifikan pada 2017, yakni cuma 25 kasus. Tahun 2018 menurun lagi jadi 12 kasus dan tahun 2019 cuma 3 kasus.

Adapun alasan Kota Bengkulu mendapat sertifikat eliminasi malaria adalah Annual Parasite Insiden kurang 1 per 1.000 penduduk, Slide Positivity Rate kurang dari 5 persen, dan tidak ada kasus Indigenous 3 tahun berturut-turut mulai dari tahun 2016. Kasus malaria di Kota Bengkulu merupakan kasus impor dan relaps (kambuh).

"Alhamdulillah. Memang beberapa tahun terakhir grafik mengenai angka yang terjangkit malaria di Kota Bengkulu menurun tajam sejak 2017," ujar Wali Kota Bengkulu Helmi Hasan saat diwawancarai, Jumat (1/5/2020).

Walaupun dalam suasana pandemi Corona (COVID-19), kata Helmi, program-program pemerintah tentang kesehatan tetap berjalan.

"Maka kami ucapkan terima kasih kepada seluruh jajaran kesehatan di Kota Bengkulu semua, berkat kerja sama yang baik dalam memerangi malaria," tutup Helmi.