Pernyataan Lengkap Pemerintah soal Kasus Positif Corona Tembus 10.551

Pernyataan Lengkap Pemerintah soal Kasus Positif Corona Tembus 10.551

Wilda Nufus - detikNews
Jumat, 01 Mei 2020 17:11 WIB
Juru Bicara Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto
Achmad Yurianto (Foto: dok. BNPB)
Jakarta -

Kasus positif virus Corona (COVID-19) di Indonesia hari ini mencapai 10.551 kasus. Sedangkan pasien sembuh Corona berjumlah 1.591 orang dan meninggal 800 orang.

Hal tersebut disampaikan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto, dalam konferensi pers yang ditayangkan saluran YouTube Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jumat (1/5/2020). Data ini merupakan update hingga pukul 12.00 WIB.

Pemerintah juga mengatakan sudah lebih dari 100.000 spesimen diperiksa untuk mendeteksi virus Corona hingga hari ini. Spesimen tersebut berasal dari 76.538 orang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita sudah menyelesaikan pemeriksaan spesimen sebanyak 102.305 dari sekitar 76.538 orang," kata Yuri.

Berikut ini pernyataan lengkap Achmad Yurianto:

ADVERTISEMENT

Selamat sore saudara sekalian.

Hari ini kami akan menyampaikan progress penanganan pandemi COVID-19 sampai dengan tanggal 1 Mei 2020 pada 12.00 WIB yang dilaksanakan oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 dan dikoordinasikan oleh seluruh kementerian/lembaga, potensi masyarakat maupun pihak swasta dan dunia usaha lainnya.

Pertama-tama pada tanggal 1 Mei 2020, kami mengucapkan selamat hari pekerja sedunia kepada saudara-saudara para pekerja di seluruh tanah air, kita berdoa semoga kita semua dalam keadaan sehat dan tetap produktif dibidang kita masing-masing dan kita pastikan bahwa kita akan tetap berada di tempat yang aman dan kita pastikan juga kita mampu melindungi keluarga kita masing-masing di rumah.

Saudara-saudara, Gugus Tugas Percepatan penanganan COVID-19 bekerja dengan beberapa panduan diantaranya, yang pertama adalah pengujian sampel yang terus kita laksanakan secara masif, karena inilah punya di saat yang paling penting dan krusial bagi kita untuk bisa melakukan isolasi terhadap penderita yang positif di tengah-tengah masyarakat agar tidak menjadi sumber penularan yang baru. Kemudian kita minimalkan kunjungan ke rumah sakit untuk kepentingan konsultasi medis sehingga mengurangi risiko untuk terpapar penyakit ini dari orang yang lain. Oleh karena itu, gunakan layanan telemedicine, kemudian komunikasi yang efektif, detail dan baik serta transparan kepada semua pihak bukan hanya penting di dalam kaitan dengan pengendalian sumber penyakit ini tetapi juga menjadi sangat penting di dalam kaitan untuk membangun jejaring pengaman sosial yang ini menjadi persyaratan yang menentukan bagi keberhasilan penanggulangan COVID-19 ini. Kemudian kepatuhan dan disiplin masyarakat menjadi sangat penting, sehingga aparat pemerintah akan memberikan bantuan untuk pemahaman ini serta akan menegakkan secara hukum manakala hal-hal yang sudah dipahami masih juga dilanggar. Jaminan arus logistik yang diciptakan oleh pemerintah harus diyakini lancar dari pusat sampai daerah, dari gudang-gudang logistik sampai dengan kepada distribusi yang paling ujung, karena kebijakan stimulus ekonomi yang telah diberikan oleh pemerintah harus kita kontrol bersama untuk tepat sasaran, sehingga kita bisa melaksanakan PSBB dengan cara yang baik dan fokus kita untuk memutuskan rantai penularan COVID-19 bisa dilaksanakan dengan maksimal.

Saudara-saudara, COVID-19 hanya dapat dicegah dengan disiplin yang kuat disiplin untuk memutus rantai penularan secara terus-menerus, disiplin untuk mencuci tangan, disiplin untuk tetap berada di rumah dan memakai masker manakala terpaksa harus keluar dari rumah dan menjaga jarak fisik apabila harus bertemu dengan orang lain dan kemudian menghindari kerumunan orang. Ini menjadi kunci bagi kita untuk tidak keluar rumah, tidak melaksanakan perjalanan ke manapun dan juga tidak mudik. Ini yang menjadi cobaan bagi kita untuk menentukan keberhasilan kita dalam pengendalian COVID-19 ini. Oleh karena itu, kebersamaan, gotong-royong, saling bertoleransi dengan semangat untuk saling melindungi menjadi kunci suksesnya. Di beberapa kota di, khususnya di Jakarta kita sudah melihat dampak ekonomi pada saudara-saudara kita yang terpaksa kemudian tidak bisa harus menempati tempat tinggal yang sewajarnya. Oleh karena itu, pemerintah telah menyiapkan beberapa fasilitas umum diantaranya adalah gedung olahraga untuk sementara digunakan sebagai tempat tinggal agar kemudian tidak menjadi terlantar di luar rumah dan akan berpotensi untuk tertular penyakit ini. Banyak relawan yang telah bekerja memberikan bantuan kepada semuanya termasuk donasi dari para pengusaha, kepedulian dari banyak orang untuk memberikan asrama sementara, tempat transit sementara bagi tenaga kesehatan yang telah mengerjakan pekerjaannya di rumah sakit-rumah sakit. Ini adalah sikap-sikap yang terpuji yang perlu kita contoh dan perlu kita tiru di banyak tempat di seluruh wilayah Tanah Air. Oleh karena itu, permasalahan COVID-19 bukan hanya permasalahan kesehatan namun permasalahan multidimensional yang harus kita sikapi secara bersama-sama dan komprehensif, kepedulian agar roda ekonomi masyarakat tetap bergerak dan berputar menjadi penting. Oleh karena itu, kita harus saling membantu apabila memungkinkan untuk kita memenuhi kebutuhan kita dengan cara membeli barang di warung, di toko, di sekitar kita maka lakukan itu, karena ini akan membuat roda perekonomian mereka berputar. Hanya cara inilah kita bisa membantu berbuat untuk sesama. Uluran tangan kita diharapkan untuk membantu kemanusiaan ini adalah bagian dari kunci keberhasilan kita.

Sejalan dengan pelaksanaan ibadah Ramadhan, kami melihat banyak sekali saudara-saudara yang ingin berbuat baik dengan menyalurkan bantuan kepada saudara-saudara kita yang membutuhkan. Oleh karena itu, mari kita laksanakan ini dengan tertib, kita laksanakan dengan baik, justru tidak kemudian menimbulkan kerumunan banyak orang, tidak menimbulkan pengabaian physical distancing dan kemudian juga tidak mengabaikan ketentuan PSBB, mari bijak di dalam menyalurkan bantuan ini. Oleh karena itu, mari bersama-sama kita bukan hanya para petugas kesehatan siapapun bisa memberikan bantuan dengan cara bertoleransi apabila ada warga yang bergejala COVID-19 disekitar kita, mari kita bantu agar mereka bisa melaksanakan isolasi secara mandiri, jangan dikucilkan, berilah bantuan agar mereka bisa menjalankan isolasi ini dengan cara yang sebaik-baiknya dan tidak menjadi sumber penularan bagi orang lain. Banyak hal yang bisa kita lakukan untuk mencegah penularan COVID-19 tetap tinggal di rumah adalah cara yang paling bijak, karena kita tidak pernah tahu bahwa orang yang tanpa gangguan yang berada di luar di lingkungan kita, kita tidak bisa melihat, kita tidak bisa menandai dengan cara melihat secara biasa, sangat mungkin kita bertemu dengan mereka. Oleh karena itu, upaya kan tetap tinggal di rumah, hindari bepergian, jangan mudik agar kita pasti tidak tertular, karena kita tidak bisa memberikan jaminan yang pasti bahwa sepanjang perjalanan bepergian kita, sepanjang perjalanan mudik kita, aman untuk tidak tertular COVID-19. Sangat besar kemungkinan kita kontak dekat dengan orang yang tanpa gangguan, tanpa gejala, mungkin juga dengan orang yang gejalanya ringan sehingga merasa dirinya sehat. Kondisi ini bisa saja terjadi pada saat kita berada di kendaraan umum, pada saat kita berada di terminal, di stasiun, di rest area atau di toilet umum sangat sangat mungkin kita akan ketemu dengan hal-hal yang seperti ini atau mungkin kita sendiri yang membawa virus itu karena kita berasal dari daerah yang terjangkit COVID-19 dan berpotensi untuk menulari orang lain, apalagi kalau kemudian kita memaksakan pulang ke keluarga kita di kampung maka tidak tertutup kemungkinan keluarga kita akan menjadi sakit. Oleh karena itu, jangan mudik. Yang berikutnya adalah gunakan masker jika terpaksa keluar dari rumah, manakala ada kondisi yang memaksa kita keluar rumah, batasi waktunya, batasi secepat mungkin apabila kita memang harus keluar rumah, jangan naik kendaraan umum yang penuh, sesak, segera pulang lepas masker, cuci tangan dengan sabun dengan air yang mengalir serta ganti pakaian dan lindungi keluarga kita yang di rumah. Kita harus melindungi saudara-saudara kita yang berusia lebih lanjut, kita harus melindungi saudara-saudara kita yang berpenyakit kronis karena mereka kelompok usia lanjut dan berpenyakit kronis memiliki dampak yang fatal manakala terinfeksi COVID-19. Oleh karena itu, mari bersama-sama mulai dari tingkat pusat sampai daerah, RT, RW, keluarga adalah menjadi tulang punggung di dalam kaitan untuk mencegah terjadinya penularan dan memutuskan rantai penularan ini, ini menjadi penting untuk kita. Oleh karena itu, tetap berada di rumah adalah menjadi kunci yang penting.

Dalam rangka hari pekerja sedunia ini kami berterima kasih dan berikan apresiasi yang luar biasa kepada berbagai perusahaan yang telah memutuskan memberikan kebijakan untuk pekerjanya bekerja dari rumah, karena ini adalah bagian penting di dalam kaitan untuk menjalankan PSBB di berbagai kota.

Saudara-saudara, tetap ikut informasi tentang COVID-19 ini, telah banyak kanal informasi, telah banyak layanan online aplikasi telemedicine yang bisa kita dapatkan untuk mendapatkan informasi yang benar tentang COVID-19. Oleh karena itu, pada hari ini akan kami sampaikan data-data terkait dengan kinerja penanggulangan kita dalam menghadapi COVID-19 ini. 89 laboratorium sudah siap bekerja, beberapa diantaranya sudah maksimal bekerja dan beberapa di antaranya masih mengawali rangkaian pekerjaannya. Ada 48 rumah sakit di 15 perguruan tinggi jejaring Kementerian Kesehatan atau 18 laboratorium kesehatan daerah ada 5 dan balai veteriner ada 3. Kita sudah menyelesaikan pemeriksaan spesimen sebanyak 102.305 dari sekitar 76.538 orang. Konfirmasi positif sebanyak 10.551 kalau kita melihat data ini, maka proporsi laki-laki 58 persen, wanita 42 persen. Artinya, memang lebih banyak yang laki-laki yang menderita sakit COVID-19 ini. Kemudian kalau kita lihat konfirmasi positif yang sudah sembuh sebanyak 1.591 orang, yang meninggal 800 orang. Jika dilihat angka proporsi meninggal, maka 66 persen adalah laki-laki dan 34 persen adalah perempuan. Kasus ODP yang kita pantau dan sudah sebagian besar selesai dipantau sebanyak 233.120 orang. PDP sebanyak 22.123 orang. 318 kabupaten kota telah terdampak di 34 provinsi. Total sembuh 1.591. Kalau kita lihat pada data hari ini, penambahan pasien konfirmasi positif sebanyak 433 orang sehingga menjadi 10.551. Pasien sembuh 69 orang sehingga menjadi 1.591. Pasien meninggal bertambah 8 orang sehingga menjadi 800 orang.

Saudara-saudara keberhasilan untuk membendung COVID-19 ini, tentunya akan sangat mempengaruhi beban perawatan di rumah sakit, karena semakin sedikit pasien yang dirawat akan semakin ringan beban kita. Artinya, kalau kita tidak berhasil mengendalikan penularan ini, maka angka sakit akan meningkatkan dan beban layanan rumah sakit akan semakin berat. Mari bersama-sama kita tingkatkan imunitas diri kita dengan sabar, tenang, tidak panik, istirahat cukup dan teratur. Oleh karena itu, perlu untuk kita pahami betul bahwa untuk menjadi sehat, untuk menjadi tidak sakit, itu adalah upaya kita sekalian.

Saudara-saudara, mari kita pastikan dan bergotong-royong bahwa kita bisa menjaga diri kita sendiri, kita bisa menjaga keluarga kita, kita bisa menjaga lingkungan kita, dan kita bisa menjaga negara ini, kita bisa menjaga bangsa ini. Diperlukan stamina sosial yang luar biasa dan semangat gotong-royong kita sedang dicoba, tetapi kami menyakini kita mampu melaksanakan ini, kita pasti bisa. Saudara-saudara yakini ini, kita pasti bisa.
Terima kasih. Selamat sore.

Halaman 2 dari 2
(rfs/rfs)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads