.webp)
Pemerintah belum bisa mengevakuasi warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi jemaah tabligh di India. Namun, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI terus berupaya untuk memberikan bantuan sembako kepada WNI tersebut.
"Pemerintah belum bisa memfasilitasi kepulangan karena tidak ada penerbangan selama lockdown," kata juru bicara Kemlu, Teuku Faizasyah saat dihubungi, Kamis (30/4/2020).
Faizasyah mengatakan evakuasi juga tak bisa dilakukan terhadap jamaah tabligh dari berbagai negara. Seperti jamaah asal Malaysia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dan hal ini pun dialami warga negara lainnya yang ikuti kegiatan tabligh, seperti yang datang dari Malaysia," tutur Faizasyah.
Namun demikian, pemerintah terus mengirimkan bantuan ke WNI jamaah tabligh tersebut. KBRI di India, sebut Faizasyah, terus menyalurkan bantuan bahan pokok ke lokasi WNI dikarantina.
"Perwakilan Indonesia di India (KBRI dan KJRI) semaksimal mungkin mengirimkan kebutuhan pokok ke tempat-tempat di mana WNI berada," jelas dia.
Sebelumnya, lebih dari 700 WNI mengikuti tabligh di Masjid Nizamuddin di New Delhi, India. Mereka berbaur bersama ribuan warga negara lainnya pada 13 - 15 Maret lalu. Pertemuan besar ini dilaporkan sebagai pemicu penyebaran virus corona di India.
India kemudian menerapkan karantina wilayah. Sebagian besar WNI peserta jamaah tabligh ini dikarantina. Mereka ditempatkan di lebih dari 20 pusat karantina yang tersebar di seluruh India.
Kemlu per 28 April 2020, mencatat sebanyak 75 WNI jemaah tabligh di India positif COVID-19, sementara 43 di antaranya dinyatakan sembuh.
