Sebanyak 195 warga Makassar dinyatakan reaktif atau positif COVID-19 setelah Pemkot melakukan rapid test massal yang diikuti 5.250 warga di 47 puskesmas. Dari 195 orang tersebut, 7 di antaranya positif Corona berdasarkan hasil tes swab.
"Hasil rapid test sebagai deteksi dini, sebanyak 195 orang hasilnya positif rapid, setelah itu kita lakukan lagi tes swab secara bertahap yang baru diikuti 171 orang, hasil labnya ada 7 yang positif COVID-19," ujar Kepala Dinas Kesehatan Makassar dr Naisyah Tun Azikin dalam konferensi video tim gugus COVID-19 Makassar, Kamis (30/4/2020).
Naisyah menyebutkan, dari 7 orang yang sudah dinyatakan positif, sebanyak 5 orang berkategori orang tanpa gejala (OTG) yang selanjutnya diisolasi di Hotel Swiss-bel dan 2 orang yang berlatar belakang tenaga kesehatan, dirawat di salah satu rumah sakit di Makassar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tenaga kesehatan memang rawan terkontaminasi karena mereka ujung tombak penanganan COVID-19," tutur Naisyah.
Naisyah menambahkan, setelah ditemukan 7 pasien positif COVID-19, tim gugus kemudian melakukan tracing ke orang-orang di sekitarnya dan dilakukan rapid test. Setelah itu, mereka yang dikategorikan orang dalam pemantauan (ODP) diantar ke Hotel Swiss-bel untuk mengikuti program rekreasi duta COVID-19, lalu diisolasi. Program isolasi di hotel berbintang lima ini diprioritaskan bagi mereka yang tidak mampu atau layak melakukan isolasi mandiri di rumahnya.
Sementara itu, update terbaru dari Dinas Kesehatan Makassar diketahui jumlah pasien positif di Makassar sebanyak 353 orang, 105 di antaranya merupakan warga luar Makassar. Yang masih dirawat 241 pasien, sembuh 84 orang, dan meninggal dunia 28 orang. Pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 391 orang, dirawat 171 orang, dan meninggal 55 orang. Sedangkan ODP sebanyak 923 orang.
"Kita bersyukur beberapa hari terakhir ini tidak ada pasien positif yang meninggal dunia, dua pasien yang meninggal hari ini berstatus PDP dan hasil swab-nya belum keluar," ujar Naisyah.
(mna/idn)