"Alhamdulillah tim relawan dan bantuan kemanusiaan UMI Makassar melakukan cukur massal bersama, kebetulan ada relawan yang bisa jadi barbershop jadi ada sekitar 15 orang dicukur setelah semua hari ini melakukan kegiatan," kata Dekan FTI UMI Makassar, Zakir Sabara, Kamis (30/4/2010).
Zakir menjelaskan para relawan lapangan yang berjumlah 15 orang ini juga sulit menemukan tukang cukur setelah penerapan PSBB di Makassar. Demi keamanan, mereka terpaksa memotong rambut dibantu seorang relawan lain.
"Setelah rapid test dinyatakan negatif mereka bersyukur, makanya cukur bersama dan fakultas ini tak boleh gondrong dan mereka bekerja di lab dan lapangan, rambutnya panjang dan cari berusaha cari alat cukur jadi dilakukan cukur," jelasnya.
Proses cukur rambut juga mengenakan APD lengkap. Hal ini untuk menghindari kemungkinan penyebaran COVID-19 di antara mereka.
"Karena ini jadi protokol relawan agar menghindari virus karena bersentuhan langsung dengan orang," kata Jamil Jumadra, mahasiswa Jurusan Teknik Pertambangan 2018.
Tim Relawan dan Bantuan Kemanusiaan UMI Makassar sendiri telah bekerja selama 2 bulan. Mereka telah melakukan sterilisasi ratusan tempat di Sulsel, termasuk membagikan APD, hand sanitizer, hingga kaus tangan secara gratis.
Relawan Corona di Wisma Atlet Tak Pamrih Meski Bertaruh Nyawa:
(idn/idn)